Usulkan Pembangunan Sekolah Rakyat, Pemkot Prabumulih Siapkan Lahan 10 Hektar

Kepala Dinas Sosial Prabumulih, Heriyanto-Foto : Prabu Agustian-

“Kita rencananya di Tanjung Raman, yang dulunya direncanakan untuk lokasi pembangunan PEM AKA Migas. Kan dio masih bentuk tanah kan, luasnya sepuluh hektar,” ujar Heriyanto.

Dengan luas area tersebut, Pemkot Prabumulih optimistis Sekolah Rakyat yang akan dibangun mampu menampung ribuan siswa dari berbagai jenjang pendidikan.

BACA JUGA:Walikota Prabumulih Pimpin Apel di RSUD, Tegaskan Pentingnya Profesionalisme Pelayanan Kesehatan

BACA JUGA:Gerbong Linggau Juara Bergerak, 6 Pejabat Eselon II Diganti Wajah Baru Namun Stok Lama

Kawasan ini juga dinilai strategis dan masih memungkinkan untuk dikembangkan secara bertahap sesuai kebutuhan.

Lebih lanjut, Kadinsos menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat ini diperuntukkan khusus bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, termasuk mereka yang belum pernah bersekolah, putus sekolah, atau mengalami hambatan ekonomi sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Sekolah Rakyat biasanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin, terutama untuk warga tidak mampu yang selama ini belum pernah bersekolah, putus sekolah, dan lainnya,” jelasnya.

Namun untuk saat ini, Heriyanto mengakui bahwa jumlah calon siswa yang akan diterima masih belum bisa ditentukan. Menurutnya, harus ada proses lebih lanjut seperti pendataan dan verifikasi sebelum menentukan jumlah penerima manfaat dari Sekolah Rakyat tersebut.

BACA JUGA:Empat Personel Polres Mura Raih Penghargaan Prestisius, Begini Pesan Kapolres

BACA JUGA:Ajak Pelajar Jadi Pelopor Tertib Lalu Lintas, Satlantas Polres Lubuklinggau Sambangi MTs Negeri 1

Salah satu data awal yang digunakan oleh Dinas Sosial dalam mengajukan proposal ini adalah jumlah keluarga penerima bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH). Saat ini, sekitar 7000 Kepala Keluarga (KK) di Kota Prabumulih tercatat sebagai penerima PKH, yang dinilai sebagai indikasi kuat tingginya kebutuhan akses pendidikan di kalangan keluarga miskin.

Berdasarkan perencanaan awal yang diajukan, Sekolah Rakyat ini akan terdiri dari 12 Rombongan Belajar (Rombel). Masing-masing Rombel diproyeksikan menampung antara 25 hingga 30 siswa, baik dari tingkat SD, SMP, maupun SMA.

Tak hanya sarana dan prasarana fisik, Heriyanto juga menegaskan bahwa persoalan tenaga pendidik juga telah dipikirkan secara matang. Nantinya, pengajaran di Sekolah Rakyat akan dibantu oleh Satgas (Satuan Tugas) khusus, yang berasal dari Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Prabumulih maupun dari pihak kementerian langsung.

Satgas ini tidak hanya bertugas sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendamping dan fasilitator yang akan mendampingi siswa dari kalangan rentan agar bisa menyelesaikan pendidikan secara tuntas. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan