Bocah 9 Tahun Tewas Terseret Arus Sungai Teras : Begini Kronologisnya !

Jenazah korban disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan-foto:dokumen palpos-
Sungai Teras yang menjadi lokasi kejadian dikenal warga sekitar sebagai sungai bercabang dengan arus yang kadang tidak terduga.
Beberapa kasus orang tenggelam pernah terjadi di lokasi ini dalam beberapa tahun terakhir, terutama saat musim hujan ketika debit air meningkat.
Kendati demikian, sungai ini masih sering digunakan warga untuk mandi, mencuci pakaian, dan aktivitas harian lainnya karena akses air bersih yang terbatas di beberapa RT wilayah Pulokerto.
Insiden ini menambah deretan panjang kasus tenggelamnya anak-anak di sungai di wilayah Palembang dan sekitarnya.
Dalam catatan Polsek Gandus, sedikitnya ada tiga kasus serupa dalam dua tahun terakhir.
AKP Firmansyah mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk menyiapkan langkah pencegahan jangka panjang.
Di antaranya memasang papan peringatan bahaya, memberikan penyuluhan ke warga, dan mendorong program pengadaan air bersih agar warga tidak lagi bergantung pada sungai.
“Kami juga akan menggencarkan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan masyarakat tentang bahaya berenang di sungai, terutama tanpa pengawasan orang dewasa,” ujarnya.
Daffa telah pergi untuk selamanya, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar.
Kepergiannya menjadi pengingat bahwa sungai bukanlah tempat bermain yang aman, apalagi tanpa pengawasan ketat.
Kisah ini juga menyiratkan pentingnya kesadaran bersama untuk menjaga keselamatan anak-anak.
Semoga tidak ada lagi Daffa-Daffa lain yang menjadi korban dari kelalaian dan kurangnya fasilitas publik yang aman.
Pihak keluarga berharap, kematian Daffa dapat menjadi pelajaran bersama dan mendorong pemerintah untuk lebih serius dalam menyediakan fasilitas air bersih dan ruang bermain yang aman bagi anak-anak di wilayah pinggiran kota Palembang.*