Harga Pangan 13 Juli 2025: Cabai, Bawang, dan Beras Mulai Terkendali !

Berdasarkan pemantauan Panel Harga Bapanas per Minggu, 13 Juli 2025 pukul 10.00 WIB, tercatat penurunan harga pada sebagian besar komoditas, mulai dari cabai rawit, bawang merah, hingga beras dan minyak goreng kemasan-Foto : Dokumen Palpos-

KORANPALPOS.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali merilis data harga pangan nasional yang menunjukkan tren penurunan pada sejumlah komoditas pokok.

Berdasarkan pemantauan Panel Harga Bapanas per Minggu, 13 Juli 2025 pukul 10.00 WIB, tercatat penurunan harga pada sebagian besar komoditas, mulai dari cabai rawit, bawang merah, hingga beras dan minyak goreng kemasan.

Penurunan ini terjadi di tengah upaya pemerintah untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan nasional, terutama menjelang musim panen dan menjelang momen Hari Kemerdekaan yang biasanya memicu kenaikan permintaan bahan pangan.

BACA JUGA:Harga Pangan 11 Juli 2025: Cabai dan Bawang Turun, Beras dan Daging Ayam Naik !

BACA JUGA:Harga Pangan 10 Juli 2025: Cabai dan Bawang Turun, Daging Sapi dan Ikan Naik !

Harga cabai rawit merah yang sempat melonjak beberapa waktu lalu kini mengalami penurunan signifikan.

Pada pekan ini, harga rata-rata nasional cabai rawit merah di tingkat konsumen tercatat Rp66.041 per kilogram (kg), turun dari sebelumnya Rp68.777 per kg.

Penurunan harga ini menjadi angin segar bagi rumah tangga dan pelaku usaha kuliner yang sangat bergantung pada komoditas ini.

BACA JUGA:Harga Pangan 2 Juli 2025: Bawang Merah Rp41.773, Cabai Rawit Turun Menjadi Rp60.541 per Kilogram !

BACA JUGA:Harga Pangan 1 Juli 2025: Bawang Merah Rp43.231, Cabai Rawit Rp61.721 per Kilogram !

Selain cabai rawit, cabai merah keriting juga mengalami penurunan menjadi Rp43.965 per kg, dari sebelumnya Rp45.718 per kg, sementara cabai merah besar kini berada di angka Rp42.282 per kg, turun dari Rp43.493 per kg.

Untuk bawang merah, harga juga menurun menjadi Rp43.501 per kg dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai Rp44.800 per kg. Sementara itu, bawang putih bonggol kini dihargai Rp38.146 per kg, turun dari Rp39.231 per kg.

Tren penurunan harga pada komoditas hortikultura ini umumnya disebabkan oleh meningkatnya pasokan dari sentra produksi, khususnya di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan yang baru saja memasuki masa panen.

BACA JUGA:Harga Pangan 25 Juni 2025: Bawang Merah Rp42.65, Cabai Rawit Tembus Rp56.369 per Kilogram !

BACA JUGA:Harga Pangan 24 Juni 2025: Bawang Merah Turun, Cabai dan Minyak Goreng Naik !

Komoditas paling krusial dalam konsumsi nasional, beras, juga menunjukkan stabilitas harga dengan kecenderungan menurun.

Harga beras premium tercatat sebesar Rp15.991 per kg, sedikit turun dari Rp16.014 per kg. Beras medium juga mengalami penurunan menjadi Rp14.247 per kg dari sebelumnya Rp14.277 per kg.

Sementara itu, harga beras SPHP atau beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan justru mengalami kenaikan tipis menjadi Rp12.639 per kg, dari Rp12.540 per kg.

BACA JUGA:Harga Pangan 22 Juni 2025: Bawang Merah Rp42.013, Cabai Rawit Turun Menjadi Rp54.187 per Kilogram !

BACA JUGA:Harga Pangan 18 Juni 2025: Bawang Merah Rp42.045, Cabai Rawit Tembus Rp51.140 per Kilogram !

SPHP merupakan salah satu program subsidi beras yang dikelola pemerintah melalui Bulog, dengan tujuan menjaga keterjangkauan harga di pasar tradisional.

Pada komoditas protein hewani, daging sapi murni mencatat kenaikan kecil menjadi Rp135.548 per kg, dari sebelumnya Rp135.346 per kg.

Meskipun demikian, harga ini dinilai masih cukup stabil dibandingkan periode awal tahun yang sempat menembus Rp140 ribu per kg.

Sebaliknya, daging ayam ras mengalami penurunan harga menjadi Rp34.932 per kg dari sebelumnya Rp35.388 per kg.

Telur ayam ras juga turun ke angka Rp29.259 per kg, dari sebelumnya Rp29.466 per kg.

Harga daging kerbau beku impor sedikit turun menjadi Rp105.283 per kg, dari sebelumnya Rp105.306 per kg. 

Sedangkan daging kerbau segar lokal mengalami penurunan lebih besar menjadi Rp139.706 per kg, dari Rp140.952 per kg.

Harga minyak goreng kemasan juga terpantau turun menjadi Rp20.708 per liter, dari sebelumnya Rp20.935 per liter.

Minyak goreng curah justru naik sedikit menjadi Rp17.573 per liter, dari Rp17.487 per liter. 

Sementara Minyakita, program pemerintah untuk minyak goreng terjangkau, menurun menjadi Rp17.423 per liter, dari Rp17.561 per liter.

Sementara itu, tepung terigu curah tercatat Rp9.746 per kg, turun tipis dari Rp9.774 per kg, dan tepung terigu kemasan berada di angka Rp12.839 per kg, dari sebelumnya Rp12.985 per kg.

Harga jagung di tingkat peternak turun menjadi Rp6.065 per kg, dari sebelumnya Rp6.132 per kg, sedangkan kedelai biji kering impor berada di harga Rp10.766 per kg, turun dari Rp10.870 per kg.

Gula konsumsi kini dijual dengan harga Rp18.302 per kg, turun tipis dari sebelumnya Rp18.374 per kg.

Garam konsumsi juga menurun menjadi Rp11.609 per kg, dari Rp11.699 per kg.

Untuk komoditas perikanan, ikan kembung mengalami kenaikan harga menjadi Rp41.276 per kg, dari sebelumnya Rp41.006 per kg.

Sementara ikan tongkol turun menjadi Rp34.136 per kg, dari sebelumnya Rp34.336 per kg, dan ikan bandeng juga turun menjadi Rp34.184 per kg, dari Rp34.840 per kg.

Menurut Bapanas, penurunan harga pada sebagian besar komoditas ini menunjukkan hasil dari upaya penguatan rantai distribusi dan pengendalian inflasi pangan yang terus dilakukan pemerintah bersama pemerintah daerah dan pelaku usaha.

Namun demikian, Kepala Bapanas juga mengingatkan bahwa harga pangan sangat dipengaruhi oleh faktor musiman, cuaca, dan distribusi.

Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kelancaran logistik pangan dan mencegah potensi gangguan yang bisa memicu gejolak harga.

Tren penurunan ini tentu menggembirakan, tetapi tetap harus diwaspadai pergerakannya, terutama menjelang perayaan nasional atau potensi gagal panen akibat cuaca ekstrem,” ungkap perwakilan Bapanas dalam keterangannya.

Ke depan, pemerintah akan terus menggencarkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), memperkuat cadangan pangan nasional. 

Serta mendorong kolaborasi dengan daerah penghasil utama untuk memastikan ketersediaan komoditas secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan