Burgo Kuliner Khas Palembang yang Lezat dan Sarat Makna Budaya

Burgo Kuliner Khas Palembang yang Lezat dan Sarat Makna Budaya-foto:Istimewa-
Cita rasa burgo sangat khas.
Lembutnya tekstur dadar tepung berpadu dengan kuah santan yang gurih dan sedikit pedas menghasilkan sensasi yang menenangkan saat disantap.
Biasanya, burgo disajikan hangat dan ditambah bawang goreng, irisan daun seledri, dan sambal sesuai selera.
Tak jarang, makanan ini juga disajikan bersama kerupuk sebagai pelengkap.
Meski zaman telah berubah dan tren makanan kekinian semakin menjamur, burgo tetap eksis.
Bahkan, kini burgo banyak dijual dalam berbagai kemasan instan oleh pelaku UMKM yang ingin memperkenalkannya ke luar Palembang.
Di berbagai kota besar seperti Jakarta dan Bandung, makanan ini mulai hadir di festival kuliner Nusantara.
Salah satu pengusaha kuliner di Palembang, Siti Rahma (35), mengatakan bahwa permintaan burgo meningkat drastis terutama saat bulan Ramadan dan perayaan Hari Besar.
“Banyak orang yang kangen dengan makanan kampung halaman. Burgo jadi menu wajib saat sahur atau buka puasa karena mengenyangkan dan lezat,” ujarnya.
Burgo tak hanya memanjakan lidah, tapi juga berpotensi besar dalam sektor ekonomi lokal.
Banyak UMKM dan pedagang kuliner memanfaatkan popularitas burgo sebagai peluang bisnis.
Melalui inovasi seperti burgo instan, frozen food, hingga varian vegan tanpa ikan, kuliner ini bisa menjangkau lebih banyak konsumen dari berbagai latar belakang.
Pemerintah daerah juga mulai melibatkan burgo dalam promosi wisata kuliner Palembang.
Melalui festival makanan dan promosi digital, burgo dikenalkan sebagai bagian dari kekayaan budaya yang patut dilestarikan.
Burgo adalah simbol kekayaan kuliner Nusantara yang tak lekang oleh waktu.