Dokter Forensik Ungkap Penyebab Tewasnya Kapolsek Negara Batin: Tembakan Tembus Paru dan Jantung !

Sidang lanjutan kasus perkara dua terdakwa oknum TNI yang melakukan penembakan terhadap tiga polisi di Pengadilan Militer 1-04 Palembang, Senin (7/7/2025) --Foto: Maryati
Tiga personel kepolisian, yakni:
AKP Anumerta Lusiyanto (Kapolsek Negara Batin), AIPDA Anumerta Petrus Apriyanto, BRIPDA Anumerta M. Ghalib Surya Ganta menjadi korban penembakan oleh oknum TNI bernama Kopka Basarsya, yang diduga panik saat lokasi judi ilegal yang dijaganya digerebek.
Menurut hasil penyidikan dan kesaksian lainnya, saat ketiga korban mendekati area sabung ayam, Kopka Basarsya diduga melepaskan tembakan bertubi-tubi menggunakan senjata api laras panjang. Salah satu peluru itulah yang mengenai AKP Lusiyanto tepat di dada.
Dalam kasus ini, dua anggota TNI menjadi terdakwa, yaitu:
BACA JUGA:Dorong Sinergi Budaya dan Ekonomi Kreatif Daerah
BACA JUGA:Program MBG Harus Tepat Sasaran
Kopral Kepala (Kopka) Basarsya – sebagai pelaku penembakan,
Pembantu Letnan Satu (Peltu) Yun Heri Lubis – diduga ikut terlibat dalam aktivitas perjudian.
Sidang yang digelar di Pengadilan Militer 1-04 Palembang menjadi perhatian luas, karena mencerminkan kasus serius pelanggaran disiplin dan kriminalitas oleh anggota militer yang berdampak pada hilangnya nyawa tiga anggota kepolisian.
Pihak TNI, melalui Komando Daerah Militer II/Sriwijaya, sebelumnya telah menyampaikan bahwa mereka akan bersikap tegas dan tidak mentolerir anggota yang melanggar hukum.
“Kami tidak akan membela anggota yang terlibat tindak pidana, apalagi sampai menyebabkan kematian rekan dari kepolisian. Proses hukum militer akan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku,” kata pejabat TNI yang enggan disebut namanya.
BACA JUGA:Kenaikan Ekspor Karet Sumsel Dipicu Faktor Harga
Proses hukum terhadap dua terdakwa dilaksanakan secara terbuka di pengadilan militer dan dipantau oleh berbagai pihak, termasuk LPSK, Komnas HAM, dan institusi pengawasan internal TNI dan Polri.
Kematian AKP Lusiyanto dan dua anggotanya membawa duka mendalam, tidak hanya bagi Polres Way Kanan, tetapi juga bagi institusi Polri secara keseluruhan. Mereka gugur saat menjalankan tugas memberantas perjudian, bentuk kejahatan sosial yang masih marak di berbagai wilayah.
“Kami sangat kehilangan, beliau adalah pemimpin yang tegas, jujur, dan berdedikasi tinggi. Kepergiannya jadi pukulan berat,” ujar salah satu personel Polsek Negara Batin.