Kue Lumpang Kelezatan Tradisional yang Tetap Melekat di Hati Pecinta Kuliner Nusantara

Reporter: Yuli |

Editor: Dahlia |

Kamis , 03 Jul 2025 - 07:20

Kue Lumpang, jajanan tradisional khas Palembang yang kenyal dan manis, tetap jadi favorit di tengah gempuran camilan modern.-foto:Istimewa-

KULINER,KORANPALPOS.COM – Indonesia dikenal dengan keberagaman kuliner tradisionalnya yang menggugah selera.

Salah satu kue tradisional yang masih eksis dan digemari hingga saat ini adalah Kue Lumpang.

Kue berbahan dasar tepung beras ini berasal dari Sumatera Selatan dan memiliki bentuk unik menyerupai lumpang, yaitu alat penumbuk tradisional.

Teksturnya yang kenyal dan rasa manis gurih menjadikan kue ini favorit di berbagai kalangan, baik anak-anak hingga orang dewasa.

Kue Lumpang merupakan warisan kuliner dari masyarakat Palembang, Sumatera Selatan.

Nama “lumpang” sendiri diambil dari bentuk cetakan kue ini yang menyerupai lumpang kecil, lengkap dengan lekukan di bagian tengah.

Lekukan tersebut biasanya diisi dengan taburan kelapa parut yang sudah dikukus dan diberi sedikit garam, menambah cita rasa gurih yang khas.

Bahan utama pembuatan Kue Lumpang antara lain tepung beras, gula merah atau gula pasir, santan, dan daun pandan sebagai pewangi alami.

Warnanya yang hijau segar berasal dari air daun pandan atau daun suji, menambah daya tarik visual kue ini tanpa perlu pewarna buatan.

kue lumpang kelezatan tradisional yang tetap melekat di hati pecinta kuliner nusantara                            kuliner,koranpalpos.com – indonesia dikenal dengan keberagaman kuliner tradisionalnya yang menggugah selera.
salah satu kue tradisional yang masih eksis dan digemari hingga saat ini adalah kue lumpang.
kue berbahan dasar tepung beras ini berasal dari sumatera selatan dan memiliki bentuk unik menyerupai lumpang, yaitu alat penumbuk tradisional.
baca juga:variasi menu sarapan pagi yang lezat dan bergizi untuk awali hari
baca juga:lezat dan praktis, ini dia macam-macam selai olesan roti untuk sarapan pagi
teksturnya yang kenyal dan rasa manis gurih menjadikan kue ini favorit di berbagai kalangan, baik anak-anak hingga orang dewasa.
kue lumpang merupakan warisan kuliner dari masyarakat palembang, sumatera selatan.
nama “lumpang” sendiri diambil dari bentuk cetakan kue ini yang menyerupai lumpang kecil, lengkap dengan lekukan di bagian tengah.
baca juga:nikmatnya bubur sumsum kuliner tradisional yang tetap digemari sepanjang masa
baca juga:kue talam pandan: warisan kuliner tradisional yang tetap digemari sepanjang masa
lekukan tersebut biasanya diisi dengan taburan kelapa parut yang sudah dikukus dan diberi sedikit garam, menambah cita rasa gurih yang khas.
bahan utama pembuatan kue lumpang antara lain tepung beras, gula merah atau gula pasir, santan, dan daun pandan sebagai pewangi alami.
warnanya yang hijau segar berasal dari air daun pandan atau daun suji, menambah daya tarik visual kue ini tanpa perlu pewarna buatan.
baca juga:sate languan bali: cita rasa laut yang menggoda dari pulau dewata
baca juga:ragam jenis roti sarapan pagi yang lezat dan bergizi
meski zaman telah berganti, banyak pembuat kue lumpang masih mempertahankan cara tradisional dalam proses pembuatannya. adonan yang telah dicampur dan disaring kemudian dikukus dalam cetakan kecil.
dalam proses pengukusan ini, diperlukan ketelatenan agar kue tidak terlalu keras atau terlalu lembek.
setelah matang, kue lumpang dibiarkan dingin terlebih dahulu sebelum ditaburi kelapa parut.
salah satu keunikan dari kue ini adalah tidak menggunakan bahan pengembang seperti baking powder.
namun, teksturnya tetap lembut dan kenyal berkat perbandingan bahan yang tepat dan pengolahan yang cermat.
walau banyak jajanan modern bermunculan, kue lumpang tetap memiliki tempat di hati masyarakat.
di palembang, kue ini sering dijumpai di pasar tradisional, toko kue, hingga disajikan dalam acara-acara keluarga seperti arisan, hajatan, hingga peringatan hari besar keagamaan.
tak sedikit pula pelaku usaha kuliner yang memodifikasi kue lumpang agar lebih menarik bagi generasi muda.
misalnya, dengan menambahkan topping seperti keju, meses, atau cokelat.
meski dimodifikasi, rasa khas dari kue lumpang tetap dipertahankan.
selain rasanya yang lezat, kue lumpang juga memiliki beberapa manfaat dari bahan-bahan alaminya.
santan mengandung lemak sehat, sedangkan tepung beras merupakan sumber karbohidrat yang memberi energi. kelapa parut sebagai topping juga memberikan asupan serat alami.
namun, karena menggunakan gula dan santan, konsumsi kue lumpang tetap perlu dibatasi, terutama bagi penderita diabetes atau yang sedang menjaga pola makan.
menurut pemerhati kuliner tradisional palembang, nurul aini, kue lumpang tidak hanya sekadar makanan ringan, tetapi juga mencerminkan nilai budaya dan identitas masyarakat sumatera selatan.
“kue lumpang adalah bukti bahwa masyarakat kita punya cita rasa tinggi dan teknik pengolahan makanan yang luar biasa. dari cara membuatnya yang sederhana tapi menghasilkan rasa yang nikmat, itu menunjukkan kearifan lokal kita,” ujarnya.
nurul menambahkan bahwa kue tradisional seperti lumpang perlu terus dilestarikan agar tidak tergeser oleh tren makanan instan atau makanan dari luar negeri yang semakin merajalela.
di tengah tren kembali ke makanan tradisional, kue lumpang menawarkan peluang bisnis yang menjanjikan.
dengan modal yang relatif kecil, siapa pun bisa memulai usaha kue lumpang, baik secara rumahan maupun skala lebih besar.
banyak pelaku umkm kini menjajakan kue lumpang melalui media sosial atau marketplace, dengan kemasan menarik dan sistem pre-order.
permintaan pun terus meningkat, khususnya menjelang hari raya atau momen-momen spesial.
kue lumpang adalah salah satu kekayaan kuliner tradisional indonesia yang layak dipertahankan.
dengan rasa manis, gurih, dan tekstur yang kenyal, kue ini menjadi sajian yang tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga membangkitkan nostalgia akan cita rasa masa lalu.
di era modern seperti sekarang, pelestarian dan pengembangan kue lumpang menjadi tugas bersama agar warisan kuliner ini tetap lestari dan dikenal oleh generasi mendatang.*