Yamaha Rajdoot 350: Legenda Motor Dua Tak, Si Roket Jalanan yang Tak Pernah Mati !

Yamaha RD350 atau yang dikenal di India sebagai Rajdoot 350-Foto : Dokumen Palpos-
Versi awal yang dikenal sebagai High Torque (HT) memiliki tenaga sekitar 30,5 bhp, namun kemudian dilokalisasi menjadi versi Low Torque (LT) dengan tenaga yang diturunkan menjadi 26,5 bhp ±10%.
Hal ini dilakukan karena pertimbangan regulasi, infrastruktur, serta keterbatasan teknis dan ekonomi pasar saat itu.
Harga tinggi, konsumsi bahan bakar yang boros, dan perawatan yang rumit menjadi alasan utama mengapa RD350 gagal meraih kesuksesan komersial besar di India.
Namun, semua itu berubah setelah motor ini berhenti diproduksi.
Para penggemar motor klasik mulai menyadari nilai historis dan performa luar biasa dari Rajdoot 350.
Komunitas penggemar bermunculan di berbagai kota, melakukan restorasi dan modifikasi demi menjaga warisan RD350 tetap hidup.
Seiring waktu, nilai jual RD350 meroket tajam.
Saat ini, satu unit RD350 dalam kondisi baik bisa dihargai hingga ratusan juta rupiah di pasar kolektor.
Bahkan, ada yang menyebut harganya setara dengan mobil premium.
Hal ini tak lepas dari kelangkaan unit asli, kualitas mesin yang legendaris, serta statusnya sebagai “Holy Grail” motor dua tak klasik.
Meski teknologi sudah jauh berkembang, dan motor-motor modern seperti KTM 390 Duke mampu menandingi atau bahkan melampaui RD350 dari sisi performa dan fitur, pesona RD350 tetap tak tertandingi.
Suara knalpot dua tak yang menggelegar, sensasi tarikan liar, dan tampilan klasik membuatnya tak tergantikan di hati para pecinta motor.
Dengan tren motor retro modern yang semakin digemari, tak sedikit yang berharap Yamaha akan membangkitkan kembali RD350 dengan sentuhan teknologi masa kini.
Bayangkan sebuah RD350 dengan mesin 2-silinder modern, fitur ABS, riding mode, slipper clutch, dan panel digital, namun tetap mempertahankan siluet legendarisnya.
Motor seperti Kawasaki Z650RS membuktikan bahwa kombinasi desain klasik dan teknologi modern sangat digemari pasar.