Serangan Brutal 50 Pemuda dengan Pedang dan Celurit : Remaja Luka Parah !

Korban mendapat perawatan intensif di RSUD Bari Palembang untuk mengobati luka yang dideritanya--

PALEMBANG - Kota Palembang kembali diguncang oleh teror tawuran antar kelompok pemuda.

Peristiwa mengerikan ini terjadi di Jalan GHA Bastari, Lorong Budi Mulia I, Kecamatan Jakabaring, atau simpang tiga menuju Pasar Induk Jakabaring pada Jumat (27/10) sekitar pukul 01.00 WIB. 

Dalam insiden ini, seorang remaja bernama Ramadhan Dwi Putra (26 tahun), warga Jalan GHA Bastari, Jakabaring, menjadi korban serangan brutal yang menyebabkan luka parah pada pergelangan tangan kiri, tangan kanan, dan kaki kiri.

BACA JUGA:Nenek 78 Tahun di Lubuklinggau Korban Tabrak Lari, Sopir Diimbau Bertanggungjawab !

Akibat luka serius tersebut, Ramadhan harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang Bari.

Kejadian menakutkan ini terjadi saat Ramadhan dan sekelompok temannya sedang bersantai di tempat kejadian.

Tanpa peringatan, sekelompok besar pemuda, sekitar 50 orang, tiba-tiba muncul dari kelompok lain dengan senjata tajam seperti pedang, celurit, kayu, dan besi, dan menyerang Ramadhan beserta teman-temannya.

BACA JUGA:Rekam Aksi Perampokan, Dua Pelajar di OKU Dapat Penghargaan

Mereka tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri, sehingga Ramadhan dan beberapa rekannya diserang dan dibacok oleh para penyerang.

Seorang saksi mata, M Aris Saputra, yang juga berada di tempat kejadian, menjelaskan, "Saat itu, kami berjumlah sekitar 10 orang yang sedang bersantai di sana. Kami hanya duduk santai sambil minum kopi dan berbincang."

Tiba-tiba, sekelompok besar sekitar 50 orang datang dari arah jalan dengan membawa senjata tajam, termasuk pedang, celurit, gergaji besar, dan senjata tajam lainnya, lalu menyerang mereka.

BACA JUGA:Kronologi Terlibatnya AKP AG dalam Jaringan Narkotika Fredy Pratama, Satu 1 Kg Sabu Minta Jatah Rp15 Juta

"Kami mencoba untuk melarikan diri dan berlari menuju Lorong Budi Mulia. Namun, Ramadhan tersandung dan langsung diserang dan dibacok. Kami hanya bisa melihat dari kejauhan."

Ketika diserang, Ramadhan dan teman-temannya berusaha keras untuk mempertahankan diri, tetapi penyerang terus menerus menyerang dengan brutal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan