Target PAD Rp1 Triliun, Kendaraan Plat Luar Muara Enim Wajib Mutasi

Target PAD Rp1 Triliun, Kendaraan Plat Luar Muara Enim Wajib Mutasi-foto:dokumen palpos-
KORANPALPOS.COM - Bupati Muara Enim H Edison menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Muara Enim dapat mencapai Rp1 triliun dalam rentang waktu 3 tahun kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Hj.Sumarni.
Untuk mewujudkan peningkatan PAD tersebut, orang nomor satu di Bumi Serasan Sekundang ini telah mempersiapkan berbagai langkah dan upaya, salah satunya mewajibkan kendaraan operasional perusahaan yang masih menggunakan plat luar daerah agar dapat dimutasikan ke Kabupaten Muara Enim.
"Kita akan lakukan penertiban kendaraan bermotor, 3 bulan mereka beroperasi di Muara Enim harus mutasikan, sehingga pajaknya bayar ke Muara Enim," tegas Edison, Minggu 22 Juni 2025.
BACA JUGA:Warga Sinar Peninjauan Serahkan Senpira Laras Panjang ke Polisi
Bahkan, Edison meminta kendaraan operasional yang dimutasikan tidak hanya sebatas aset dimiliki perusahaan, tapi juga vendor-vendor yang menjadi mitra kerja diwajibkan.
"Supaya sekian ribu kendaraan itu bisa memberikan sumbangsih bagi daerah kita. Jangan dicairkan invoicenya kalau mereka tidak menaati itu." pintanya.
Lebih lanjut, Edison menyampaikan, pajak kendaraan bermotor memberikan kontribusi cukup besar untuk peningkatan PAD dengan adanya aturan baru.
BACA JUGA:Distribusi Air Bersih di Baturaja Terganggu Pompa Intake Bakung Rusak
BACA JUGA:Diskominfo Prabumulih Ajak Warga Cerdas Bermedia Sosial, Tangkal Hoaks dan Ujaran Kebencian
"Jalan yang dilewati Muara Enim, sarana prasarananya juga di Muara Enim, tapi bayar pajaknya ke wilayah lain. Padahal, pajak kendaraan bermotor itu 66 persen punya kabupaten dan 34 persen punya provinsi," ujarnya.
Dirinya pun optimistis PAD Kabupaten Muara Enim yang sebelumnya Rp405 miliar dapat menembus di atas Rp1 triliun, apabila semua potensi yang ada benar-benar dioptimalkan.
"Banyak potensi yang sangat besar selama ini belum terkoordinir, malas mengkoordinir atau memang sengaja tidak dikoordinir karena cuek, saya tidak mau seperti itu," pungkasnya.*