Perkuat Pertahanan Guna Antisipasi Konflik Luar Negeri

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025). Rapat tersebut membahas isu-isu strategis terkait TNI-Foto: Antara-
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan TNI harus memperkuat pertahanan dan kedaulatan negara untuk mengantisipasi dampak konflik yang sedang terjadi di luar negeri.
Menurut Agus, hal tersebut harus dilakukan mengingat mulai bermunculan kekuatan-kekuatan militer yang lahir dari konflik yang saat ini sedang terjadi"Kemunculan kekuatan-kekuatan baru dan meningkatnya ketegangan global menuntut Indonesia untuk menyusun strategi kebijakan luar negeri dan pertahanan yang proaktif dan berdampak jangka panjang," kata Agus kala memberikan kuliah umum kepada 212 Perwira Siswa Dikreg LIII Sesko TNI TA 2025 di Graha Widya Adibrata, Sesko TNI, Bandung, Jawa Barat dalam siaran pers resmi Mabes TNI yang diterima di Jakarta, Kamis.
Agus melanjutkan kebijakan luar negeri dan pertahanan itu harus diambil pemerintah berlandaskan prinsip politik bebas aktif yang dianut Indonesia.
BACA JUGA:Minta Pemerintah Percepat Evakuasi 360 WNI dari Iran
BACA JUGA:Sebut Sikap Negara G7 Bela Israel Perburuk Situasi
Salah satu kebijakan yang dapat diambil pemerintah, dalam hal ini TNI, yakni membangun kerja sama militer dengan negara sahabat.
Hal itu diyakini Agus dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara lain sekaligus meningkatkan stabilitas keamanan negara di kawasan.
Namun, jika diplomasi militer dan kerja sama antar negara tidak cukup ampuh menjaga stabilitas keamanan negara dari dampak konflik, ia menegaskan TNI harus mempertimbangkan langkah lain untuk mengamankan negara.
"Oleh karena itu, TNI dituntut untuk mengantisipasi setiap perubahan global yang berpotensi mempengaruhi stabilitas nasional," jelas Agus.
Untuk diketahui, saat konflik dunia sedang memanas lantaran perang tengah berkecamuk antara Iran dan Israel. Sejak 13 Juni 2025, Israel meluncurkan serangan berskala besar ke Iran dengan mengincar fasilitas nuklir di sejumlah kota Iran dan pusat-pusat komando tinggi militer.
BACA JUGA:Dukung Pembubaran Satgas Saber Pungli
BACA JUGA:Diikuti 87 Kepala Daerah
Media Iran melaporkan bahwa hingga Rabu (18/6), jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Teheran dan wilayah-wilayah lain telah mencapai 585 orang. Sementara sejumlah 1.326 orang lainnya mengalami cedera akibat serangan itu.
Sebagai respons terhadap serangan Israel, militer Iran meluncurkan rudal balistik ke Israel yang mengakibatkan 24 orang tewas dan 500 lainnya cedera.