BHD Pasien Darah Tinggi

Sekretaris Jenderal INASH Dr. BRM. Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K), FIHA menjelaskan bahaya hipertensi pada anak dan remaja dalam temu media di Jakarta, Jumat (21/1/2025)-Foto : ANTARA-
"Bila henti jantung, lakukanlah kompresi jantung," ujar dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia itu.
Ario melanjutkan selain pemahaman soal bantuan hidup dasar, masyarakat perlu memahami bahwa tekanan darah tinggi tidak selalu menyebabkan keluhan.
BACA JUGA:Atasi Menstruasi Tidak Teratur dan Keputihan dengan Bunga Kertas
BACA JUGA:Cegah Batu Ginjal dan Sehatkan Kulit dengan Asparagus
Keluhan sakit kepala tidak selalu berkorelasi dengan tekanan darah yang tinggi, karena bisa juga disebabkan oleh adanya tekanan darah rendah.
Ia mengatakan keluhan berupa pusing kepala, nyeri kepala, pusing berputar, pandangan bergoyang dan atau sesak napas atau napas berat sebaiknya dipastikan tekanan darahnya untuk memastikan korelasi dengan tekanan darah.
Hal selanjutnya yang disampaikan yakni masyarakat sebenarnya dapat menerapkan pola hidup yang sehat agar tidak terkena tekanan darah tinggi.
Misalnya, menerapkan pola hidup sehat dengan menghindari makanan yang mengandung kadar garam tinggi.
BACA JUGA:Cedera Bising Ganggu Komunikasi
BACA JUGA:Cegah Batu Ginjal dan Sehatkan Kulit dengan Asparagus
Masyarakat juga dianjurkan untuk memperbanyak makanan berserat seperti sayur dan buah, yang dibarengi dengan rajin mengonsumsi air putih.
"Jangan lupa untuk olahraga secara teratur, bebannya disesuaikan bertahap sesuai kemampuan ya. Jangan lupa pastikan tekanan darah awal di bawah 130 sistolik dan di bawah 90 diastolik," katanya.
Ia menyampaikan sangat penting bagi masyarakat untuk rajin memeriksa tekanan darah secara rutin.
Hal tersebut dapat dilakukan secara mandiri di rumah yakni dengan menggunakan alat tekanan digital.
Lakukan pengukuran tekanan darah di pagi dan sore atau malam hari.