Wako dan Ketua DPRD Prabumulih Sepakat Tidak Masukan Anak Nakal ke Barak Militer

Walikota Prabumulih, H Arlan dan Ketua DPRD Prabumulih, H Deni Victoria -Foto : Prabu Agustian-
"Budak-budak itu nganggur (tidak ada kegiatan), kalau dia ada gawean idak akan nakal. Karena itu kita upayakan budak-budak itu jangan jadi pengangguran," imbuhnya.
Untuk itu, Pemerintah Kota Prabumulih berupaya menciptakan program-program produktif yang dapat menyerap partisipasi remaja dan memberikan mereka wadah aktualisasi diri.
BACA JUGA:Ratusan Sapi dan Ribuan Kambing di OKU Dikurbankan Saat Idul Adha 1446 H
BACA JUGA:Muba Segera Kukuhkan Hj Patimah Toha sebagai Bunda Literasi 2025–2030
Mulai dari pelatihan kerja, pemberdayaan pemuda, hingga perluasan akses ke kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.
Pernyataan H Arlan, Wali Kota Prabumulih tersebut mendapat dukungan penuh dari Ketua DPRD Kota Prabumulih, H Deni Victoria SH MSi.
Ia sepakat bahwa memasukkan anak-anak nakal ke barak militer bukanlah solusi jangka panjang dan berkelanjutan.
"Masih banyak cara-cara lain yang lebih baik untuk anak-anak kita tersebut," ungkap Deni.
BACA JUGA:Muba Resmi Luncurkan Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD)
BACA JUGA:Muba Resmi Luncurkan Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD)
Menurutnya, solusi yang lebih efektif dan manusiawi adalah melalui pendekatan persuasif, seperti memanggil orang tua siswa untuk berdiskusi mengenai perkembangan anak, meningkatkan pengawasan guru dan pihak sekolah, serta memperkuat peran komunitas lokal dalam menjaga anak-anak dari pergaulan negatif.
Tak hanya itu, pihak DPRD juga mendorong peningkatan program ekstrakurikuler dan kegiatan keagamaan baik di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal sebagai sarana pembentukan karakter.
"Dengan langkah-langkah positif ini kita optimis anak-anak kita akan terjaga dari kegiatan yang tidak baik," pungkasnya.