Prabowo Yakin RI Jadi Solusi Pangan

Presiden RI, Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada media usai melepas ekspor jagung perdana ke Malaysia di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6).-Foto: Antara-
JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto meyakini Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia dan menjadi solusi untuk negara lain yang tengah dilanda kekeringan dan kelaparan.
Usai melakukan panen raya jagung serentak dan melepas ekspor jagung perdana ke Malaysia di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis, Presiden optimistis Indonesia tidak hanya berhasil mewujudkan swasembada pangan, tetapi juga lumbung pangan dunia.
"Saya sangat yakin kita akan menjadi lumbung pangan dunia. Kita bisa menjadi solusi bagi masalah banyak negara lain yang sedang dilanda kelaparan dan kekeringan," kata Presiden Prabowo saat memberikan keterangan kepada media melalui siaran akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Kamis.
BACA JUGA:Prabowo: Rakyat Tidak Bodoh, Tak Akan Mau Diadu Domba !
BACA JUGA:Transformasi Digital Menuju Birokrasi Efisien
Presiden mengatakan bahwa peningkatan produksi jagung nasional mencapai 48 persen pada kuartal pertama tahun ini dari semula 1 hektare lahan menghasilkan 4 ton jagung menjadi 6—8 ton jagung.
Menurut Presiden, swasembada jagung akan tercapai lebih cepat sekitar 1 tahun mendatang karena didukung dengan benih varietas berkualitas bagus serta pupuk organik.
"Mungkin cita-cita kita swasembada jagung, mungkin tidak sampai 2—3 tahun, mungkin 1 tahun kita sudah swasembada jagung. Ini signifikan sekali," kata Presiden.
BACA JUGA:Surat Pemakzulan Gibran Belum Dibahas MPR
BACA JUGA:DPR Kawal Kasus Gagalnya Haji Furoda
Presiden menambahkan bahwa peningkatan produksi ini bukan hanya untuk menuju kemandirian pangan, melainkan juga meningkatkan penghasilan para petani.
Kepala Negara ingin petani sebagai produsen pangan dapat memiliki kualitas hidup yang baik dengan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), benih berkualitas, pupuk, hingga biofertilizer (pupuk hayati).
"Petani-petani kita sebagai produsen pangan, mereka harus hidup dengan baik. Dengan demikian, input harus kita upayakan serendah rendah mungkin untuk petani. Seefisien mungkin, kita lihat di mana kita bisa intervensi. Mungkin dengan bantuan alat dan sebagainya. Teknologi, benih, pupuk, biofertilizer yang saya lihat luar biasa," kata Presiden.
BACA JUGA:Pemda Boleh Gelar Rapat di Hotel Lagi