Mendagri Singgung Banyak Daerah Bergantung Dana Transfer Pusat : Dorong Daerah Lebih Kreatif !

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan pidato dalam kegiatan Musrenbang Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat di Mataram, Rabu (4/6/2025). -Foto: ANTARA-
Hal ini menimbulkan tekanan tambahan bagi pemerintah pusat, terutama Kementerian Keuangan dan Bappenas, yang harus memikirkan pengalokasian dana dalam APBN secara efisien dan merata.
“Papua yang baru saja dimekarkan menjadi empat provinsi, sekarang gedungnya saja belum selesai dibangun, baru akan dimulai. Artinya, ini memakan waktu dan biaya besar,” tambah mantan Kapolri itu.
BACA JUGA:Putusan MK : Pemerintah Wajib Gratiskan Pendidikan SD-SMP Negeri dan Swasta !
BACA JUGA:Pengrajin Songket Dapat Perhatian Pemprov Sumsel
Tito kemudian mengimbau seluruh kepala daerah agar mulai berpikir inovatif dan kreatif dalam menggali potensi ekonomi lokal. Menurutnya, daerah harus mampu mengembangkan sumber-sumber PAD dari sektor potensial seperti pariwisata, perdagangan, pertanian, perkebunan, perikanan, hingga pengelolaan aset daerah.
Ia juga mendorong iklim investasi yang sehat dan proaktif dalam mengundang pelaku usaha menanamkan modal di daerah.
“Jangan hanya mengandalkan dana dari pusat. Kepala daerah harus mencari terobosan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Jika potensi pariwisata tinggi, maksimalkan itu. Jika daerah subur, kembangkan agribisnis. Kalau kaya hasil tambang, kelola dengan transparan dan profesional,” tegasnya.
Dalam jangka panjang, Tito berharap daerah bisa menjadi motor penggerak pembangunan nasional dari bawah (bottom-up), bukan hanya sebagai pelaksana kebijakan pusat.
Kemandirian fiskal dan kreativitas dalam pembangunan disebut sebagai kunci untuk memperkuat otonomi daerah secara substansial.
Musrenbang NTB 2025 tersebut dihadiri oleh Gubernur NTB, para bupati/wali kota se-NTB, jajaran OPD, serta perwakilan dari Kementerian PPN/Bappenas dan Kemendagri.
Dalam forum tersebut, para pemangku kepentingan mendiskusikan agenda prioritas pembangunan, termasuk strategi penguatan ekonomi daerah dan peningkatan kualitas pelayanan publik. (ant)