Mendagri: Pemda Harus Gerak Cepat Hadapi Kemarau 2025

Mentan Andi Amran Sulaiman (kiri) bersama Mendagri Muhammad Tito Karnavian (kanan) dalam Rakor Percepatan Swasembada Pangan Menghadapi Musim Kemarau 2025 yang digelar secara hybrid dari RSU Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (3/6/2025)-Foto : ANTARA-
Ia menyebut banyak proyek irigasi yang tidak berdampak signifikan pada hasil panen karena sistem irigasinya tidak terkoneksi dari hulu ke hilir.
Untuk mengatasi hal ini, Presiden menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan.
Inpres tersebut mengatur pembangunan dan pengelolaan jaringan irigasi di Indonesia, termasuk jaringan primer, sekunder, dan tersier. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya pada lahan yang mengandalkan sistem irigasi.
“Ini (jaringan irigasi) primer, sekunder, dan tersier itu dahulu masing-masing dikerjakan [sendiri-sendiri oleh kabupaten, kemudian provinsi, dan pusat. Sekarang ini bisa dikerjakan pusat seluruhnya, bisa juga dikerjakan oleh provinsi, juga kabupaten,” tegasnya.(ant)