Gula Merah Pemanis Tradisional yang Kembali Populer di Era Modern

Gula merah, warisan tradisional yang kembali jadi primadona di era modern-foto:Istimewa-

BACA JUGA:Takoyaki: Camilan Khas Jepang yang Digemari di Indonesia

Antioksidan alami

Selain itu, gula merah juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan gula pasir, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis.

Kandungan karbohidrat kompleks dalam gula merah membuatnya mampu memberikan energi secara bertahap.

Ini sangat cocok untuk dikonsumsi sebelum aktivitas fisik seperti berolahraga atau bekerja.

Dalam pengobatan tradisional, gula merah kerap digunakan untuk mengatasi sembelit dan memperlancar pencernaan.

Efek ini didukung oleh kandungan kalium yang membantu otot usus berfungsi dengan baik.

Kandungan zat besi dalam gula merah membantu dalam pembentukan sel darah merah. Oleh karena itu, gula merah baik dikonsumsi oleh mereka yang rentan mengalami anemia.

Gula merah dikenal membantu proses detoksifikasi hati. Zat aktif di dalamnya merangsang fungsi hati dalam menyaring racun dari dalam tubuh.

Dalam tradisi Jawa, gula merah sering dicampurkan dalam jamu untuk mengurangi rasa nyeri saat haid.

Sifatnya yang hangat dan efek relaksasinya memberikan kenyamanan bagi wanita.

Gula merah memiliki aroma dan rasa khas yang tidak bisa digantikan oleh pemanis lain.

Di Indonesia, pemanis ini digunakan dalam berbagai makanan tradisional seperti:

Klepon

Wedang jahe

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan