Cekcok Berujung Maut di Warung Mbak Narti: Seorang Pria Tewas Ditikam Teman Sendiri !

Tangkapan layar video yang memperlihatkan korban tergeletak di Lokasi kejadian-Foto : Istimewa-
“Dalam upaya membela diri, pelaku berusaha merebut pisau dari tangan korban. Saat itu, tangannya sendiri terluka. Setelah berhasil merebut pisau, pelaku menikam dada korban,” jelas Chandra.
Usai ditikam, korban sempat berlari ke arah rumah makan dalam kondisi terluka parah, sebelum akhirnya roboh dan meninggal dunia di lokasi.
BACA JUGA:Kasus Besar, Hukuman Kecil: Jaksa Tuntut Ringan Bandar Narkoba di Sumsel !
BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Amankan Terduga Pelaku Premanisme di Rest Area Tol Kramasan
Dari hasil identifikasi di tempat kejadian, Husen Apendi mengalami luka serius, di antaranya luka tusuk di dada depan sebelah kiri, luka tusuk di samping dada kiri, dan luka robek pada pergelangan tangan kiri.
Luka-luka tersebut diduga menjadi penyebab utama kematian korban di lokasi kejadian.
Petugas dari Unit Reskrim Polsek Merapi Timur dan Satreskrim Polres Lahat yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain:
- Sebilah pisau beserta sarung dan gagangnya,
- Pakaian korban yang berlumuran darah,
- Satu unit ponsel Xiaomi milik korban
- Dan mobil pikap Suzuki Mega Carry yang mereka tumpangi.
Setelah insiden berdarah tersebut, pelaku langsung melarikan diri dan hingga saat ini masih dalam pencarian pihak kepolisian.
Tim gabungan dari Reskrim Polsek Merapi Timur dan Satreskrim Polres Lahat telah diterjunkan untuk memburu pelaku yang identitasnya sudah dikantongi.
“Kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku dan terus mendalami motif serta hubungan antara korban dan pelaku secara menyeluruh,” tegas Iptu Chandra Kirana.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum merilis identitas pelaku secara lengkap, namun disebut-sebut pelaku merupakan rekan kerja atau teman perjalanan korban.
Warga Kelurahan Lebuay Bandung mengaku syok dan belum sepenuhnya percaya bahwa peristiwa berdarah itu terjadi begitu cepat dan terang-terangan.
Salah satu warga, Sulastri (49), pemilik warung di dekat lokasi kejadian, mengaku mendengar teriakan minta tolong dari arah warung Mbak Narti.
“Kami lihat korban sudah berdarah-darah lari dari pinggir jalan. Lalu jatuh dan tak bergerak lagi. Warga langsung ramai,” ujar Sulastri.
Kejadian tragis ini kembali mengingatkan publik akan bahaya emosi yang tak terkendali, serta pentingnya penyelesaian konflik secara damai.