Menjamin Hak Berhaji Kaum Disabilitas

Ilustrasi Ibadah Haji-Foto : Istimewa-

Semua negara yang terlibat dalam pelaksanaan haji, baik pemerintah Arab Saudi maupun negara-negara yang memberangkatkan jamaahnya ke Tanah Suci, akan menghadapi tantangan yang berat.

Sebagai salah satu dari lima rukun Islam, berhaji merupakan impian bagi 2,04 miliar muslim dari seluruh penjuru dunia, tak terkecuali para penyandang disabilitas.

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru: 60 Persen Koperasi Merah Putih di Sumsel Sudah Berjalan !

BACA JUGA:Festival Sriwijaya 2025 Dibuka Spektakuler : Sumsel Raih Apresiasi KEN dari Kemenparekraf RI !

Indonesia, yang pada tahun ini menjadi kontingen terbesar jamaah haji, akan memberangkatkan 221 ribu jamaah, dan 513 di antaranya adalah penyandang disabilitas.

Sejak beberapa tahun lalu, Pemerintah Indonesia berupaya keras untuk memperhatikan jamaah haji yang perusia lanjut dan penyandang disabilitas.

Tahun 2025 ini, Kementerian Agama bahkan mencanangkan tema khusus "haji ramah lansia dan disabilitas."

Namun bagaimana implementasinya pada 2025 ini?

Pada musim haji 2025, Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia untuk pertama kalinya, menggandeng penyandang disabilitas sebagai petugas haji pada musim haji.

Dua komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND), Dante Rigmalia dan Deka Kurniawan, turut serta menjadi petugas haji yang memberikan pendampingan kepada jemaah penyandang disabilitas.

Dante yang juga seorang penyandang disabilitas mengapresiasi langkah Kemenag yang telah memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan haji.

Sebagai langkah awal, menurut Dante, Kemenag cukup positif untuk memperhatikan jaminan hak-hak beribadah para difabel, yang sejatinya merupakan amanat Undang-Undang No 8 Tahun 2016, tentang pemenuhan hak penyandang disabilitas.

Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi menyebut  kesertaan jamaah disabilitas dan lansia adalah sumber keberkahan ibadah haji.

"Pelayanan terbaik bagi jemaah haji lansia dan penyandang disabilitas merupakan sumber keberkahan, mereka duafa, karena memiliki keterbatasan dan memerlukan dukungan dari sekitarnya," ucapnya.

Jadi sangat penting bagi pemerintah untuk memberikan perhatian khusus terhadap dua kelompok rentan ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan