Prabumulih Terima 200 Dosis Vaksin PMK dari Kementan : Siap Antisipasi Penyakit Jelang Idul Adha !

Petugas kesehatan hewan bidang peternakan dan kesehatan hewan dinas pertanian Prabumulih melakukan pemeriksaan kesehatan sapi. -Foto : Prabu Agustian-

KORANPALPOS.COM - Jelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Pemerintah Kota Prabumulih melalui Dinas Pertanian mendapat tambahan amunisi penting dalam upaya pencegahan penyakit hewan ternak.

Sebanyak 200 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah diterima dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan.

Bantuan vaksin tersebut diharapkan dapat meminimalisir potensi penyebaran penyakit pada hewan ternak, khususnya sapi, kerbau, kambing, dan domba, yang menjadi hewan kurban favorit masyarakat.

Penerimaan vaksin ini menjadi langkah strategis untuk menjamin keamanan dan kesehatan hewan menjelang meningkatnya transaksi hewan kurban di pasar-pasar tradisional dan lapak dadakan di berbagai titik kota.

 BACA JUGA:Tergabung Dalam Kloter 17 : JCH Asal Kota Prabumulih Akan Diberangkatkan 23 Mei 2025 !

BACA JUGA:IKADI Prabumulih Resmi Melaunching Majelis Al Qur’an, Dr Aris Priadi: Selaras dengan Visi Misi Wako dan Wawako

Kepala Dinas Pertanian Kota Prabumulih, Alfian SP, melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Iswan Hadi, mengatakan bahwa sapi akan menjadi prioritas utama penerima vaksin.

“Sapi merupakan hewan yang paling rentan terhadap serangan PMK, dan juga paling banyak diminati masyarakat sebagai hewan kurban.

Maka dari itu, vaksinasi akan kami fokuskan terlebih dahulu untuk sapi,” jelas Iswan saat ditemui di kantor Dinas Pertanian Prabumulih, Senin (12/5).

Iswan mengungkapkan bahwa pemberian vaksin ini akan dilakukan secara langsung ke lapangan oleh tim kesehatan hewan dari dinas.

BACA JUGA:5,7 Hektare Lahan Terbakar, BPBD Ogan Ilir Siagakan Ratusan Personel Antisipasi Karhutla 2025

BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Tingkatkan Patroli Turjawali Jaga Keamanan Selama Cuti Bersama

Tim tersebut saat ini tengah melakukan pendataan terhadap jumlah pedagang hewan kurban yang mulai bermunculan sejak awal Mei.

“Kami sudah mulai pendataan sejak 5 Mei, dan akan terus berlanjut hingga 4 Juni. Data ini penting sebagai acuan dalam distribusi vaksin, sekaligus menjadi bahan laporan kami ke Pemprov Sumsel dan Kementan RI,” ujar Iswan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan