Dokter Sebut Air yang Baik untuk Dikonsumsi Telah Lewati Proses Distilasi

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengamati gelas berisi air yang dihasilkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).-Foto: Istimewa-
KORANPALPOS.COM - Dokter spesialis penyakit dalam dr. Luh Putu Swastiyani Purnami, Sp.PD menyatakan bahwa air minum yang baik untuk dikonsumsi adalah air yang telah melewati proses distilasi.
"Air yang telah melalui proses distilasi dapat menghilangkan banyak kontaminan termasuk logam berbahaya dan bahan kimia," kata Luh dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Dokter yang melangsungkan praktik di Yogyakarta itu menyebut air minum yang terdistilasi memiliki kadar mineral anorganik, dan kontaminan yang sangat rendah bahkan mencapai 0 ppm.
Pemasakan dan pemurnian sangat penting untuk membersihkan air dari mineral, bakteri, partikel-partikel berbahaya dan virus.
BACA JUGA:Obati Wasir dan Redakan Sakit Kepala dengan Tanaman Sansevieria
BACA JUGA:Cegah Penyakit Alzheimer dan Demensia dengan Daun Pegagan
Air distilasi bebas dari unsur berbahaya timbal hitam (Pb), besi teroksidasi, merkuri, arsenik, dan aluminium yang merusak kesehatan.
Air murni yang dihasilkan dari distilasi 110 derajat celcius lebih aman untuk dikonsumsi karena membantu mengoptimalkan kinerja ginjal dalam tubuh.
“Proses distilasi menjadikan air tersebut lebih murni dan aman untuk dikonsumsi terutama bagi ginjal kita yang membutuhkan cairan bersih tanpa beban tambahan," ujar Luh.
Hal serupa juga sudah dibuktikan melalui jurnal tentang kesehatan ginjal berjudul Hydration and Kidney Health yang diterbitkan Nutrients pada 2020.
BACA JUGA:ZeroStunting : Inovasi Kecerdasan Buatan untuk Perangi Malnutrisi Anak !
BACA JUGA:Begini Kiat Mengurangi Gejala Asma pada Anak
Jurnal itu menekankan keseimbangan hidrasi dan efek jangka panjang terhadap ginjal.
Dehidrasi kronis bisa menyebabkan hiperfiltrasi ginjal dan mempercepat penurunan fungsi ginjal.