Bukan Kaleng Kaleng : Polytron Bidik Penjualan 1.500 Unit Mobil Listrik G3 dan G3+ hingga Akhir 2025 !

Produsen elektronik dan kendaraan listrik lokal, Polytron, menargetkan penjualan sebanyak 1.500 unit mobil listrik pertamanya, Polytron G3 dan G3+, hingga akhir tahun ini-Foto : Dokumen Palpos-

Sementara untuk kepemilikan penuh, Polytron G3 dibanderol Rp419 juta dan G3+ Rp459 juta (on-the-road Jabodetabek), termasuk baterai.

Konsumen yang memilih opsi ini akan mendapatkan garansi baterai selama 8 tahun, sedangkan untuk skema subscription, baterai akan diganti tanpa batas waktu jika terjadi kerusakan.

“Mobil ini sudah bisa dipesan mulai hari ini, dan pengiriman ke konsumen akan dimulai pada bulan Juli 2025,” kata Tekno menegaskan.

Selain itu, Polytron juga memberikan sejumlah keuntungan bagi konsumen yang membeli G3 dan G3+.

Termasuk di dalamnya adalah garansi kendaraan selama lima tahun atau 150.000 kilometer, layanan bantuan darurat 24 jam, pengisi daya portabel gratis, serta fitur Vehicle-to-Load (V2L) charger yang memungkinkan mobil ini menyuplai daya ke perangkat lain.

Menariknya, Polytron juga menjamin harga jual kembali (assured resale value) sebesar 70 persen dari harga pembelian dalam jangka waktu tiga tahun pemakaian.

Ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri mengingat banyak calon pembeli kendaraan listrik masih khawatir soal depresiasi nilai kendaraan.

Peluncuran Polytron G3 dan G3+ menandai babak baru dalam industri otomotif Indonesia.

Sebagai pemain lokal, Polytron mengikuti jejak Wuling, DFSK, dan merek lainnya yang lebih dulu mengisi pasar kendaraan listrik tanah air.

Namun, dengan jaringan distribusi luas dan reputasi kuat di pasar elektronik, Polytron yakin dapat bersaing di pasar yang makin kompetitif.

Selain faktor harga dan efisiensi, masyarakat Indonesia mulai memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.

Polytron pun melihat peluang besar di sektor ini, apalagi pemerintah tengah gencar mendorong adopsi kendaraan listrik sebagai bagian dari strategi transisi energi nasional.

“Kami tidak hanya ingin menjadi pelengkap di industri kendaraan listrik nasional, tapi menjadi pemain utama dari Indonesia untuk Indonesia,” tutur Tekno.

Ke depan, Polytron tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan model kendaraan listrik lainnya, termasuk tipe city car dan MPV.

Selain itu, perusahaan juga berencana memperluas jangkauan ekspor ke negara-negara Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan