Atasi Ketombe dan Sembuhkan Luka dengan Kulit Jengkol

Kulit jengkol, si limbah berbau tajam, ternyata menyimpan sejuta manfaat! Dari atasi ketombe hingga sembuhkan luka-foto:Istimewa-
Meski demikian, para ahli menyarankan agar penggunaan kulit jengkol sebagai pengobatan alternatif tetap harus dikonsultasikan dengan tenaga medis, terutama bagi penderita diabetes yang sudah mengonsumsi obat rutin.
3. Membunuh Jentik Nyamuk
Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat di Indonesia.
Salah satu cara pencegahannya adalah dengan membasmi jentik nyamuk penyebab penyakit ini, yaitu Aedes aegypti.
Insektisida kimia sering digunakan, namun menimbulkan kekhawatiran akan pencemaran lingkungan.
Dalam hal ini, kulit jengkol menawarkan solusi yang lebih aman dan alami. Kandungan senyawa seperti saponin, alkaloid, terpenoid, dan asam fenolat membuat ekstrak kulit jengkol efektif dalam membunuh jentik nyamuk tanpa mencemari air.
Cara penggunaannya pun mudah: cukup rendam potongan kulit jengkol dalam air, lalu siramkan ke tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk seperti genangan air, talang air, atau kolam terbuka.
Pemanfaatan ini tidak hanya efektif, tapi juga ramah lingkungan, karena tidak mengganggu ekosistem air di sekitarnya.
4. Menyembuhan Luka Pascapencabutan Gigi
Pencabutan gigi sering meninggalkan luka yang butuh waktu lama untuk sembuh. Dalam sebuah eksperimen laboratorium yang dilakukan pada marmut, ekstrak kulit jengkol diberikan untuk mempercepat penyembuhan luka setelah pencabutan gigi.
Hasilnya menunjukkan bahwa senyawa flavonoid dan alkaloid dalam kulit jengkol mampu meningkatkan aktivitas sel fibroblas, yaitu sel yang berperan dalam proses regenerasi jaringan.
Hal ini mempercepat penutupan luka dan mengembalikan fungsi jaringan di area bekas pencabutan.
Meskipun masih dalam tahap uji coba hewan, hasil ini membuka peluang besar pemanfaatan kulit jengkol dalam bidang kedokteran gigi dan farmasi.
5. Antibakteri
Di luar penggunaan pada kulit kepala, kulit jengkol juga terbukti efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri lain yang merugikan tubuh.