Harga BBM Turun per 1 Mei 2025 : Berikut Daftar Lengkap Terbaru !

Penurunan harga BBM nasional ini terjadi seiring dengan tren menurunnya harga minyak mentah dunia dalam beberapa pekan terakhir.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak jenis Brent sempat turun ke kisaran USD 84 per barel pada akhir April 2025, setelah sebelumnya sempat menyentuh level USD 90 per barel.

Penurunan ini dipicu oleh ekspektasi peningkatan produksi dari negara-negara OPEC+ dan melemahnya permintaan di beberapa negara konsumen utama.

Dengan tren tersebut, harga pokok produksi BBM di dalam negeri ikut mengalami koreksi, sehingga membuka ruang bagi Pertamina untuk menurunkan harga jualnya kepada konsumen.

Di sisi lain, penyesuaian harga BBM juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong transisi energi bersih.

Produk seperti Pertamax Green 95, yang mengandung campuran bahan bakar nabati berbasis bioetanol, juga mengalami penurunan harga.

Dengan harga yang semakin kompetitif, diharapkan masyarakat mulai beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan.

Menteri ESDM Arifin Tasrif sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong penggunaan biofuel sebagai bagian dari komitmen pengurangan emisi karbon.

“Kita punya target net zero emission 2060. Salah satu cara mencapainya adalah dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan, termasuk dalam sektor transportasi,” kata Arifin.

Meski penyesuaian harga berlaku nasional, faktanya masih terdapat disparitas harga di sejumlah wilayah Indonesia, terutama di luar Jawa dan kota-kota besar.

Hal ini disebabkan oleh perbedaan biaya logistik dan infrastruktur penyaluran BBM.

Pertamina sendiri menyatakan bahwa mereka berupaya menjaga kestabilan pasokan dan harga yang wajar di seluruh daerah.

“Kami memastikan bahwa distribusi BBM tetap berjalan normal dan harga yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di setiap daerah,” ujar Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina.

Penurunan harga BBM pada Mei 2025 ini memberikan sedikit angin segar di tengah tekanan ekonomi yang masih dirasakan sebagian masyarakat pasca-Lebaran dan menjelang tahun ajaran baru.

Meski tidak drastis, langkah ini menjadi cerminan dari mekanisme harga BBM yang kini lebih dinamis dan transparan.