Silaturahmi Iwari Komering, Herman Deru Serukan Generasi Muda Jangan Lupakan Akar Budaya

Silaturahmi Iwari Komering, Herman Deru Serukan Generasi Muda Jangan Lupakan Akar Budaya Fhoto: istimewa--
KORANPALPOS.COM- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman Deru, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Paguyuban Iwari Komering karena tetap konsisten dalam menjaga kelestarian budaya, adat istiadat, dan kearifan lokal yang diwariskan oleh para leluhur.
“Saya bangga sebagai keturunan warga Komering karena dilahirkan oleh orang tua yang punya garis keturunan Komering,” kata Herman Deru dalam acara silaturahmi bersama Iwari Komering di Ballroom Hotel Swarna Dwipa Palembang, Jumat (25/4/2025).
Gubernur secara khusus meminta kepada para tokoh adat untuk terus mengingatkan generasi muda, terutama Generasi Z,
agar tidak lupa dengan akar budaya. Menurutnya, Komering bukan sekadar nama, tetapi merupakan sebuah peradaban yang di dalamnya mengandung kekuatan marwah dan martabat.
BACA JUGA:Tekadkan Muara Enim Lumbung Prestasi Pemuda dan Olahraga
BACA JUGA:Bupati Terima Penyampaian Pansus LKPJ Tahun 2024
“Siapa pun kita, punya tanggung jawab terhadap kehormatan Komering. Kita sebagai rumpun Komering wajib menjaga itu. Kita juga bisa menerima suku lain, dan diterima oleh suku lain. Ini juga harus kita jaga,” tegasnya.
Silaturahmi Pererat Kekompakan Warga Komering
Sementara itu, Chinta M. Zaidan, mewakili panitia, menyampaikan bahwa acara ini merupakan sarana untuk mempererat silaturahmi antarwarga Komering yang berada di Palembang dan sekitarnya.
“Mari kita jaga terus kekompakan dan kebersamaan sesama kita, warga Komering,” ujarnya.
Acara silaturahmi ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumsel H. Cik Ujang, para tokoh masyarakat Komering, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumsel.
BACA JUGA:Masyarakat Apresiasi Langkah Tegas Bupati Edison Tak Perpanjang Izin Dispensasi PT DBU
BACA JUGA:Patroli Balap Liar, Satu Sepeda Motor Diamankan
Dengan kegiatan seperti ini, budaya Komering diyakini akan tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang, menjadi kekuatan identitas di tengah gempuran budaya luar.