Desa Sudi Mampir Jadi Percontohan Ketahanan Pangan di Ogan Ilir

Peternakan bebek Desa Sudi Mampir yang menjadi contoh ketahanan pangan. -Foto : Isro Antoni-

Peternakan bebek ini dilakukan dengan sistem kandang terbuka semi-intensif. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari menggunakan campuran dedak, jagung giling, dan konsentrat.

Selain telur, limbah kotoran bebek juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman hortikultura milik warga.

BACA JUGA:Teddy-Marjito Ajak ASN Ramaikan dan Makmurkan Masjid Al Aziz Pemkab OKU

BACA JUGA:Masuk Musim Kemarau, Polsek Rantau Alai Gencarkan Patroli dan Edukasi Cegah Karhutla

Di sektor perikanan, masyarakat Sudi Mampir membudidayakan ikan lele dalam kolam tanah seluas 40 meter x 60 meter yang dilengkapi 15 unit keramba waring berukuran 3 x 4 meter.

Sejak penebaran benih pada 30 Januari 2025, lele yang dipelihara kini telah berumur 48 hari dan menunjukkan pertumbuhan yang baik.

Monitoring intensif dilakukan, termasuk pengecekan kualitas air seperti suhu, pH, dan kejernihan.

Jika ditemukan gejala penyakit atau pertumbuhan yang lambat, tim segera berkonsultasi dengan penyuluh dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ogan Ilir.

BACA JUGA:Desa Sudi Mampir Ternak 460 Bebek Petelur dan 100 ribu Ekor Ikan Dukung Program Ketahanan Pangan

BACA JUGA:Wabup Ardani Sambut Baik Silaturahmi Pimpinan Tol Palindra, Bahas Sosialisasi Pengoperasian Junction Strategis

“Setiap minggu kami undang petugas penyuluh untuk memberi arahan teknis. Kita ingin memastikan panen bisa maksimal dan tidak rugi,” ujar Bripka Iduwar.

Kapolsek Indralaya, AKP Junardi, menyampaikan apresiasi atas dedikasi Bripka Iduwar dan warga Desa Sudi Mampir. Ia menilai kegiatan tersebut bukan hanya sekadar pertanian atau perikanan biasa, tapi sebuah model pemberdayaan berbasis keamanan dan ketahanan sosial.

“Ini bukan hanya soal ketahanan pangan, tapi juga membangun hubungan emosional antara polisi dan masyarakat. Polisi hadir di tengah warga, membantu, membina, dan mendorong produktivitas desa,” tegas AKP Junardi.

Menurutnya, inisiatif seperti ini menjadi bagian penting dari program Polri Presisi, di mana kehadiran aparat kepolisian tidak hanya fokus pada keamanan dan ketertiban, tetapi juga berperan dalam pembangunan sosial ekonomi masyarakat.

Warga Desa Sudi Mampir merasakan langsung manfaat dari program ini. Ibu Rumah Tangga seperti Nursiah (45) menyebut, kini ia tak perlu lagi membeli telur setiap hari. Selain itu, kegiatan ini membuka lapangan kerja bagi warga yang sebelumnya menganggur.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan