Lima Kasus Kecelakaan Selama Operasi Ketupat 2025, Satu Korban Jiwa

Kapolres OKU Timur AKBP Kevin Leleury memimpin Gelar Apel Pasukan Ops Ketupat Musi 2025. -Foto : Eco Marleno-

• Jalan Desa Kota Negara, Madang Suku II, menjadi titik kecelakaan kelima yang dilaporkan selama operasi berlangsung.

“Jumlah kasus lakalantas tahun ini sedikit meningkat dibandingkan tahun 2024 lalu, di mana hanya tercatat empat kasus dengan jumlah korban jiwa yang sama, yakni satu orang,” imbuhnya.

 BACA JUGA:Kenal Pamit Kapolres Muba, Bupati: Tak Ada yang Abadi, Kecuali Perubahan !

BACA JUGA:Pimpin Apel Gabungan Pegawai BPBD : Walikota Prabumulih Tekankan Agar Disiplin !

Dalam rangka mendukung kelancaran Operasi Ketupat Musi 2025, Polres OKU Timur menyiapkan berbagai langkah strategis. Di antaranya dengan mendirikan dua pos pengamanan (Pos Pam) dan satu pos pelayanan (Pos Yan) yang tersebar di jalur-jalur utama arus mudik.

• Pos Yan ditempatkan di Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera, Kota Baru, Kecamatan Martapura. Lokasi ini dipilih karena merupakan pintu masuk utama bagi pemudik dari arah Palembang dan Lampung.

• Pos Pam pertama dibangun di kawasan Pasar Gumawang, Kecamatan Belitang, yang menjadi pusat keramaian dan simpul lalu lintas strategis.

• Pos Pam kedua berada di titik perbatasan antara OKU Timur dengan Kabupaten OKU Selatan, guna mengantisipasi lonjakan kendaraan dan aktivitas lintas daerah.

BACA JUGA:Apel Gabungan, Teddy Ajak ASN Move On dari Libur Panjang Lebaran

BACA JUGA:Pertarungan Sengit! Indonesia vs Korea Utara: Siapa Lolos ke Semifinal Piala Asia U-17?

“Di setiap pos, kami tempatkan personel untuk memantau lalu lintas, membantu pengaturan kendaraan, dan memberikan pelayanan kesehatan serta informasi kepada pemudik,” kata Ginting.

Sebanyak 69 anggota Polres OKU Timur diterjunkan selama operasi berlangsung, didukung oleh puluhan personel tambahan dari TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan Relawan Pramuka. Semua pihak bekerja sama menjaga kelancaran dan keamanan pemudik.

Kompol Ginting menyoroti bahwa sebagian besar kecelakaan yang terjadi di jalur mudik disebabkan oleh kelalaian pengemudi, seperti mengemudi dalam kondisi lelah, melaju melebihi batas kecepatan, dan kurang memperhatikan rambu lalu lintas.

“Kami menemukan bahwa banyak pengemudi sepeda motor yang berkendara dalam kondisi mengantuk atau memaksakan diri untuk melaju di malam hari. Hal ini sangat berisiko,” ujarnya.

Faktor lainnya adalah minimnya kesadaran akan keselamatan berkendara, terutama di kalangan pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm standar, membawa penumpang melebihi kapasitas, atau tidak mematuhi marka jalan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan