Godo-Godo Pisang Camilan Tradisional yang Kian Populer di Tengah Modernisasi Kuliner

Reporter: Yuli |

Editor: Dahlia |

Jumat , 11 Apr 2025 - 07:00

Di tengah maraknya kuliner kekinian, Godo-Godo Pisang tetap jadi juara di hati banyak orang-foto:instagram@yatiekitchen-

Harga yang terjangkau serta cita rasa khas membuatnya digemari dari anak-anak hingga orang tua.

Bagi sebagian masyarakat, Godo-Godo Pisang bukan hanya sekadar makanan ringan. Ada nilai nostalgia yang terkandung di dalamnya.

Banyak orang yang mengenang masa kecil mereka dengan camilan ini, terutama saat berkumpul bersama keluarga di sore hari.

Menurut Ibu Suryani, seorang pedagang gorengan di Pasar Gintung, Bandar Lampung, Godo-Godo Pisang menjadi salah satu menu andalannya setiap hari.

"Kalau sore hari, banyak yang nyari godo-godo. Apalagi yang baru mateng, masih hangat. Rasanya beda, lembut dan manisnya pas," ujarnya sambil membungkus pesanan pelanggan.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan media sosial, Godo-Godo Pisang kini turut merambah dunia digital.

Banyak content creator kuliner yang mulai mengangkat kembali camilan ini sebagai bagian dari gerakan mencintai kuliner lokal.

Video resep dan ulasan tentang Godo-Godo Pisang bisa dengan mudah ditemukan di platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram.

Bahkan, beberapa kafe kekinian pun mulai memasukkan Godo-Godo Pisang dalam menu mereka, namun dengan sentuhan modern seperti tambahan topping keju parut, cokelat, hingga es krim.

Dibalik kesederhanaannya, Godo-Godo Pisang juga memiliki nilai gizi yang cukup baik. Pisang kaya akan vitamin B6, vitamin C, serat, serta kalium.

Saat dikombinasikan dengan kelapa dan tepung, camilan ini menjadi sumber energi yang cocok untuk mengisi perut di waktu senggang.

Namun tentu saja, karena proses memasaknya digoreng, konsumsi sebaiknya tetap dalam jumlah wajar agar tidak berlebihan mengonsumsi minyak.

Resep Sederhana Godo-Godo Pisang

Bagi yang ingin mencoba membuat Godo-Godo Pisang di rumah, berikut adalah resep sederhana yang bisa diikuti:

godo-godo pisang camilan tradisional yang kian populer di tengah modernisasi kuliner                            kuliner,koranpalpos.com - di tengah maraknya makanan modern dan kuliner kekinian, camilan tradisional tetap menunjukkan eksistensinya. salah satu yang mulai kembali populer di kalangan masyarakat adalah godo-godo pisang.
camilan khas ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner masyarakat di berbagai daerah di indonesia, khususnya di wilayah sumatera dan jawa.
godo-godo pisang adalah makanan ringan yang terbuat dari campuran pisang matang yang dihaluskan, dicampur dengan tepung terigu, gula, garam, dan kadang-kadang tambahan kelapa parut.
baca juga:kue onde-onde: camilan tradisional yang populer di indonesia
baca juga:rujak cingur: kuliner khas surabaya yang penuh cita rasa
adonan ini kemudian digoreng hingga berwarna keemasan.
bentuknya menyerupai gorengan biasa, namun cita rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut di dalam, renyah di luar, menjadikannya favorit banyak kalangan.
biasanya, jenis pisang yang digunakan adalah pisang kepok atau pisang raja yang sudah matang, karena rasa manis alaminya memperkaya rasa camilan ini.
baca juga:ayam taliwang: kuliner khas lombok yang mendunia
baca juga:bakso kuah merah sajian menggoda untuk mengganjal perut lapar
meski tidak diketahui secara pasti dari mana asal mula godo-godo pisang, makanan ini sudah sejak lama dikenal di kalangan masyarakat pedesaan sebagai kudapan sore hari yang nikmat disajikan bersama teh atau kopi.
di beberapa daerah, godo-godo pisang juga disebut dengan nama yang berbeda, seperti "pisang goreng godo", atau "godok pisang", namun bahan dan cara pembuatannya relatif sama.
di lampung, camilan ini biasa dijajakan oleh pedagang kaki lima, terutama di pasar tradisional atau pinggir jalan.
baca juga:bongkol ketan penganan tradisional yang tetap eksis di tengah arus modernisasi
baca juga:tepung panir : rahasia kerenyahan makanan yang semakin populer di indonesia
harga yang terjangkau serta cita rasa khas membuatnya digemari dari anak-anak hingga orang tua.
bagi sebagian masyarakat, godo-godo pisang bukan hanya sekadar makanan ringan. ada nilai nostalgia yang terkandung di dalamnya.
banyak orang yang mengenang masa kecil mereka dengan camilan ini, terutama saat berkumpul bersama keluarga di sore hari.
menurut ibu suryani, seorang pedagang gorengan di pasar gintung, bandar lampung, godo-godo pisang menjadi salah satu menu andalannya setiap hari.
"kalau sore hari, banyak yang nyari godo-godo. apalagi yang baru mateng, masih hangat. rasanya beda, lembut dan manisnya pas," ujarnya sambil membungkus pesanan pelanggan.
dengan semakin berkembangnya teknologi dan media sosial, godo-godo pisang kini turut merambah dunia digital.
banyak content creator kuliner yang mulai mengangkat kembali camilan ini sebagai bagian dari gerakan mencintai kuliner lokal.
video resep dan ulasan tentang godo-godo pisang bisa dengan mudah ditemukan di platform seperti youtube, tiktok, dan instagram.
bahkan, beberapa kafe kekinian pun mulai memasukkan godo-godo pisang dalam menu mereka, namun dengan sentuhan modern seperti tambahan topping keju parut, cokelat, hingga es krim.
dibalik kesederhanaannya, godo-godo pisang juga memiliki nilai gizi yang cukup baik. pisang kaya akan vitamin b6, vitamin c, serat, serta kalium.
saat dikombinasikan dengan kelapa dan tepung, camilan ini menjadi sumber energi yang cocok untuk mengisi perut di waktu senggang.
namun tentu saja, karena proses memasaknya digoreng, konsumsi sebaiknya tetap dalam jumlah wajar agar tidak berlebihan mengonsumsi minyak.
resep sederhana godo-godo pisang
bagi yang ingin mencoba membuat godo-godo pisang di rumah, berikut adalah resep sederhana yang bisa diikuti:
bahan-bahan:
5 buah pisang kepok matang, haluskan
5 sdm tepung terigu
2 sdm gula pasir
sejumput garam
2 sdm kelapa parut (opsional)
minyak goreng secukupnya
cara membuat:
campur pisang yang sudah dihaluskan dengan tepung, gula, garam, dan kelapa parut.
aduk hingga merata.
panaskan minyak dalam wajan.
ambil satu sendok makan adonan, goreng hingga berwarna keemasan.
tiriskan dan sajikan hangat.
munculnya kembali minat terhadap godo-godo pisang menjadi bukti bahwa masyarakat mulai kembali menghargai makanan tradisional.
kuliner seperti ini tidak hanya menyimpan rasa, tetapi juga sejarah dan identitas budaya.
dinas pariwisata dan kebudayaan beberapa daerah bahkan mulai mendorong pelestarian makanan tradisional seperti godo-godo pisang melalui berbagai festival kuliner dan lomba masak.
hal ini diharapkan dapat membangkitkan kembali rasa bangga masyarakat terhadap kuliner warisan leluhur.
godo-godo pisang memang sederhana, namun ia menyimpan kenangan dan cita rasa yang kaya.
di tengah gempuran makanan modern, keberadaan camilan ini adalah pengingat akan kekayaan kuliner lokal yang tak boleh dilupakan. mari lestarikan, nikmati, dan kenalkan godo-godo pisang kepada generasi berikutnya.*