Kasus Mayat Wanita di Kamar Kontrakan Terungkap : Ternyata Dibunuh Suami Sendiri !

Reporter: Maryati |

Editor: Yuli |

Jumat , 04 Apr 2025 - 20:48

Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin, saat melakukan konferensi pers ungkap kasus pembunuhan wanita muda di Bakauheni.-foto:dokumen palpos-

Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga di lingkungan sekitar mereka.

Kapolres menekankan pentingnya melaporkan kejadian serupa sebelum berujung pada tragedi seperti yang dialami WD.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak ragu melaporkan segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga.

Jangan sampai ada korban lain yang mengalami hal serupa akibat ketidaktahuan atau ketakutan untuk melapor," katanya.

Kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Bakauheni ini menjadi bukti nyata bahwa kekerasan dalam rumah tangga dapat berujung pada konsekuensi tragis jika tidak segera ditangani.

Dengan tertangkapnya pelaku, pihak kepolisian memastikan bahwa hukum akan ditegakkan seadil-adilnya.

Melalui kasus ini, masyarakat diharapkan dapat lebih peduli terhadap tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga dan berani melaporkannya sebelum terlambat.

Dengan adanya edukasi yang lebih luas, diharapkan kasus serupa tidak akan terulang di masa depan.

Pihak kepolisian dan lembaga sosial akan terus berupaya untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga dan melindungi korban dari bahaya yang mengancam kehidupan mereka.*

kasus mayat wanita di kamar kontrakan terungkap : ternyata dibunuh suami sendiri !                            koranpalpos.com - kepolisian resor (polres) lampung selatan, polda lampung, berhasil mengungkap kasus penemuan mayat wanita muda di sebuah kamar kontrakan di dusun kenyayan, desa bakauheni, kecamatan bakauheni, yang terjadi pada 23 maret 2025 lalu.
kejadian ini sempat menggemparkan warga setempat, terutama karena korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
kapolres lampung selatan, akbp yusrinadi yusrin, dalam konferensi pers di kalianda, jumat (4/4/2025), menyampaikan bahwa pelaku pembunuhan berinisial h, yang tak lain adalah suami korban, telah berhasil ditangkap.
baca juga:cekcok berujung penganiayaan di oku : dua orang luka akibat sabetan sajam !
baca juga:heboh di sosmed : isu pasutri bunuh diri di prabumulih ternyata hoaks !
"setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, akhirnya pelaku yang merupakan suami korban berhasil diamankan oleh tim gabungan dari polsek penengahan dan satreskrim polres lampung selatan," kata yusrinadi.
menurut kapolres, korban diketahui bernama wd, seorang wanita muda yang ditemukan tewas di dalam kamar kontrakannya.
hasil penyelidikan menunjukkan bahwa wd tewas akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh suaminya sendiri.
baca juga:da club 41 kembali beroperasi : pengunjung tekapar ditikam 7 tusukan di parkiran !
baca juga:keluarga sebut oknum tni al diduga 2 kali rudapaksa jurnalis sebelum dibunuh
peristiwa tragis ini berawal dari perselisihan rumah tangga antara korban dan pelaku.
wd diketahui telah beberapa kali mengungkapkan keinginannya untuk berpisah dari herman. permintaan cerai ini memicu amarah herman, yang kemudian melakukan tindak kekerasan terhadap istrinya.
"pelaku menganiaya korban dengan cara memukul, menghantamkan kepala korban ke lantai, dan kemudian menjerat lehernya dengan sebuah kabel hingga korban tidak sadarkan diri," jelas yusrinadi.
baca juga:tragis ! pelajar smk di prabumulih tewas tenggelam di tempat pemandian lubuk guo
baca juga:5 terduga pelaku pembunuhan warga batu urip lubuklinggau ditangkap : ternyata teman sendiri !
setelah melakukan tindakan tersebut, herman langsung melarikan diri ke pelabuhan tanjung priok, jakarta, untuk menghindari kejaran polisi.
namun, upaya pelariannya tidak berlangsung lama, karena pihak kepolisian berhasil melacak keberadaannya dan menangkapnya di lokasi tersebut.
dalam pemeriksaan, herman mengaku tidak berniat untuk membunuh istrinya. ia mengklaim bahwa tindakannya didasari oleh emosi sesaat karena wd terus-menerus meminta cerai.
"saya sayang dengan istri saya, saya tidak ada niat untuk membunuhnya. saya hanya kesal karena dia terus meminta bercerai," ujar herman dalam pengakuannya di hadapan penyidik.
namun, berdasarkan bukti yang ditemukan di lokasi kejadian dan hasil autopsi, polisi menyimpulkan bahwa tindak kekerasan yang dilakukan herman telah mengakibatkan korban kehilangan nyawa.
"tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku menyebabkan korban mengalami luka parah di bagian kepala dan leher, yang akhirnya berujung pada kematian korban," terang kapolres.
kejadian ini mengejutkan banyak pihak, terutama keluarga korban yang tidak menyangka bahwa perselisihan rumah tangga antara wd dan herman akan berakhir dengan tragedi.
keluarga korban mengungkapkan kesedihan mendalam atas peristiwa ini dan berharap pelaku mendapat hukuman setimpal.
"kami sangat terpukul dengan kejadian ini. kami tidak menyangka herman bisa melakukan hal seperti itu. kami berharap hukum bisa ditegakkan seadil-adilnya," ujar salah satu anggota keluarga korban.
sementara itu, warga sekitar juga turut berduka atas kejadian tersebut. menurut salah satu tetangga korban, wd dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah.
"dia sering menyapa warga sekitar dan tidak pernah terdengar ada masalah besar sebelum ini. kami sangat terkejut mendengar kabar bahwa dia menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga," kata seorang warga setempat.
setelah tertangkap, herman langsung dibawa ke polres lampung selatan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
ia dijerat dengan pasal 338 kuhp tentang pembunuhan, serta pasal 44 undang-undang nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (kdrt), dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
"kami akan memproses kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku dan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal," ujar kapolres lampung selatan.
pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga di lingkungan sekitar mereka.
kapolres menekankan pentingnya melaporkan kejadian serupa sebelum berujung pada tragedi seperti yang dialami wd.
"kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak ragu melaporkan segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga.
jangan sampai ada korban lain yang mengalami hal serupa akibat ketidaktahuan atau ketakutan untuk melapor," katanya. 
kasus pembunuhan yang terjadi di desa bakauheni ini menjadi bukti nyata bahwa kekerasan dalam rumah tangga dapat berujung pada konsekuensi tragis jika tidak segera ditangani.
dengan tertangkapnya pelaku, pihak kepolisian memastikan bahwa hukum akan ditegakkan seadil-adilnya.
melalui kasus ini, masyarakat diharapkan dapat lebih peduli terhadap tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga dan berani melaporkannya sebelum terlambat.
dengan adanya edukasi yang lebih luas, diharapkan kasus serupa tidak akan terulang di masa depan.
pihak kepolisian dan lembaga sosial akan terus berupaya untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga dan melindungi korban dari bahaya yang mengancam kehidupan mereka.*

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 5 April 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan