Jangan Kendor Tindak Tegas Pelaku Kejahatan

ilustrasi aksi kejahatan begal-F disway-
"Pastikan kendaraan dikunci dengan baik dan parkir di tempat yang aman serta diawasi CCTV.
Hindari memamerkan barang berharga saat beraktivitas di tempat umum, " ujarnya. Lalu laporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar kepada pihak berwenang.
"Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak lengah saat berbelanja kebutuhan Lebaran, baik di pasar tradisional maupun pusat perbelanjaan. Keramaian sering dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya, " tegasnya. Dengan meningkatnya patroli dari kepolisian dan kewaspadaan masyarakat lanjutnya, diharapkan situasi keamanan di Lubuklinggau tetap kondusif hingga perayaan Idulfitri berlangsung dengan aman dan nyaman.
Sedangkan Kapolres Muba melalui Kasat Reskrim Polres Muba, AKP M Afhi Abrianto STrk mengatakan , saat ini pihaknya meningkatkan intensitas patroli untuk mengurangi dan menekan tindak kejahatan yang mungkin timbul menjelang Lebaran.
"Kita ingin memastikan kenyamanan warga dalam merayakan hari raya. Meskipun upaya ini tidak bisa menjamin 100% bebas dari gangguan keamanan," jelasnya.
Selain itu, Kapolres Muba juga mengingatkan kepada warga, khususnya yang beraktivitas di luar kota, untuk tetap menjaga keamanan kendaraan pribadi saat mengambil uang bang.
"Polisi melalui Polsek siap menerima titipan kendaraan bagi masyarakat yang membutuhkan pengawalan selama perjalanan.
Sementara Praktisi Hukum, Sulyaden SH, menilai fenomena ini sebagai pola tahunan yang membutuhkan tindakan tegas dari aparat penegak hukum serta kebijakan preventif dari pemerintah daerah.
Menurut Sulyaden, meningkatnya angka kriminalitas menjelang Lebaran disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari tekanan ekonomi hingga kurangnya pengawasan di beberapa titik rawan. "Setiap tahun, menjelang Lebaran, kita selalu melihat lonjakan kasus kriminalitas.
Faktor utama biasanya karena meningkatnya kebutuhan ekonomi, terutama bagi mereka yang kesulitan mendapatkan pekerjaan tetap. Selain itu, kurangnya penerangan jalan dan lemahnya pengawasan di beberapa titik juga memperburuk situasi," ujarnya.
Ia juga menyoroti bahwa modus operandi para pelaku kejahatan semakin berkembang, dari sekadar pencurian biasa hingga tindak kekerasan yang membahayakan korban.
"Dulu mungkin hanya pencopetan atau penjambretan, tapi sekarang sudah berkembang menjadi perampokan dan begal bersenjata. Ini yang perlu diwaspadai, karena bukan hanya kerugian materi, tapi juga nyawa masyarakat yang terancam," tegasnya.
Sebagai praktisi hukum, Sulyaden menilai bahwa langkah represif terhadap pelaku kejahatan harus diperkuat dengan penerapan sanksi yang lebih berat agar memberikan efek jera.
"Saya melihat masih banyak pelaku kejahatan yang setelah ditangkap, beberapa waktu kemudian kembali beraksi. Ini menunjukkan bahwa sistem hukum kita harus lebih keras dalam memberikan hukuman, terutama bagi residivis dan pelaku kekerasan," katanya.
Selain tindakan kepolisian dan sistem hukum yang lebih kuat, Sulyaden juga menyoroti peran pemerintah daerah dan masyarakat dalam mencegah tindak kejahatan.