Momentum Melawan Godaan dan Mengendalikan Hawa Nafsu !

Ilustrasi-Foto: Istimewa-
KORANPALPOS.COM - Bulan Ramadan selalu menjadi momen yang dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia.
Selain sebagai bulan penuh berkah dan ampunan, Ramadan juga menjadi ajang bagi manusia untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Apabila bulan Ramadan datang, maka pintu-pintu surga akan dibukakan, pintu-pintu neraka akan ditutup, serta setan-setan akan dibelenggu."
Hadis ini menjadi dasar bagi keyakinan bahwa selama Ramadan, setan tidak memiliki kebebasan seperti di bulan-bulan lainnya.
BACA JUGA:Nuzulul Quran : Peristiwa Agung di Bulan Ramadhan
BACA JUGA:Polres Muba Salurkan Bantuan ke Rumah Tahfidz
Namun, pertanyaan yang kerap muncul adalah mengapa masih ada orang yang lalai dalam menjalankan ibadah puasa dan tetap melakukan perbuatan maksiat?
Jika setan benar-benar dibelenggu, seharusnya manusia lebih mudah untuk beribadah dan menjauhi dosa.
Dr. Adi Mansah, Lc., MA., Kepala Bidang Penerapan Kampus Islami LPP-AIK Universitas Muhammadiyah Jakarta, menjelaskan bahwa ada dua tafsiran mengenai makna "setan yang terbelenggu" di bulan Ramadan.
Pertama, secara harfiah, setan benar-benar diikat dan tidak dapat bergerak leluasa seperti di hari-hari biasa.
BACA JUGA:Buka Puasa Bareng Gubernur, Wako Ratu Dewa Dapat Arahan Terkait Pelayanan Publik
BACA JUGA:Polres Muba Salurkan Bantuan ke Rumah Tahfidz
Kedua, tafsiran yang lebih mendalam, yakni bahwa makna terbelenggu ini mengacu pada berkurangnya pengaruh dan godaan setan terhadap manusia.
Dalam bulan yang penuh keberkahan ini, Allah SWT memberikan perlindungan khusus bagi umat-Nya agar lebih mudah dalam beribadah dan menjauhi larangan-Nya.