Momentum Melawan Godaan dan Mengendalikan Hawa Nafsu !

Ilustrasi-Foto: Istimewa-

Namun, meskipun setan terbelenggu, sifat-sifat setan tetap ada dalam diri manusia.

Perbuatan buruk seperti marah, iri, dengki, dan bermalas-malasan bukan semata-mata berasal dari godaan setan, tetapi juga dari hawa nafsu yang ada dalam diri manusia.

BACA JUGA:Perumda Tirta Raja OKU Gelar Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim

BACA JUGA:Hidangan Wajib Berbuka Puasa

Oleh karena itu, Ramadan menjadi waktu yang tepat bagi setiap individu untuk mengendalikan hawa nafsu dan melatih diri agar lebih disiplin dalam beribadah.

Dalam Al-Qur'an, Surah Shad ayat 82-83 disebutkan bahwa iblis berjanji akan terus menyesatkan manusia kecuali mereka yang benar-benar beriman dan menjadi hamba pilihan Allah.

Ayat ini menunjukkan bahwa perlindungan terhadap godaan setan diberikan kepada mereka yang bersungguh-sungguh dalam beribadah dan menjaga keimanan.

Meskipun setan dibelenggu, manusia masih memiliki potensi untuk melakukan dosa.

Ini disebabkan oleh hawa nafsu yang ada dalam dirinya.

Sebagian besar godaan yang dihadapi manusia di bulan Ramadan bukan berasal dari setan, melainkan dari dorongan nafsu pribadi.

Orang yang tidak terbiasa mengendalikan dirinya akan lebih mudah terjerumus dalam kemalasan, amarah, hingga perbuatan yang mengurangi pahala puasa.

Sebagai contoh, seseorang mungkin tetap merasa sulit menahan emosi meskipun sedang berpuasa.

Ada pula yang masih melakukan ghibah atau membicarakan keburukan orang lain, serta malas menjalankan ibadah tambahan seperti salat tarawih dan membaca Al-Qur'an.

Semua ini lebih banyak dipengaruhi oleh kebiasaan dan nafsu manusia, bukan karena godaan setan semata.

Ramadan bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih manusia untuk mengendalikan hawa nafsunya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan