Begini Cara Agar Tidak Ada Masalah Pencernaan saat Berpuasa

Sekda Edward Candra menerima laporan hasil reses DPRD Sumsel-foto:dokumen palpos-

"Setelah sholat maghrib, kita bisa mengonsumsi makanan lengkap yang terdiri dari nasi, lauk hewani dan nabati, sayur, buah, dan air putih," jelasnya. Kombinasi ini memastikan tubuh mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.

Sebaliknya, ia mengingatkan agar menghindari makanan yang terlalu berlemak atau terlalu manis karena dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik setelah Ramadan, seperti kenaikan kadar kolesterol atau gula darah.

BACA JUGA:Pentingnya Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Anak

BACA JUGA:Sayuran yang Mudah Didapat dan Menyehatkan

"Makanan yang baiknya dihindari adalah makanan yang terlalu berlemak dan terlalu manis. Konsumsi makanan berasal dari bahan yang bervariasi untuk pemenuhan kebutuhan gizi," tambahnya.

Menjaga asupan gizi seimbang sangat penting agar tubuh tetap sehat dan dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan optimal selama Ramadan.

Selain makanan, memenuhi kebutuhan cairan juga tak kalah penting.

Fitri mengingatkan bahwa tubuh membutuhkan setidaknya delapan gelas air per hari agar tetap terhidrasi dengan baik.

Kekurangan cairan selama puasa bisa menyebabkan dehidrasi yang berdampak buruk pada kesehatan, seperti sakit kepala, lemas, hingga gangguan pencernaan.

Oleh karena itu, membagi konsumsi air secara merata dari waktu berbuka hingga sahur sangat dianjurkan.

Agar puasa berjalan lancar tanpa gangguan pencernaan, Fitri memberikan beberapa tips penting yang bisa diterapkan saat sahur dan berbuka:

1. Pilih Karbohidrat Kompleks

o Konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, atau roti gandum saat sahur agar energi bertahan lebih lama.

2. Perbanyak Protein dan Serat

o Protein dari lauk hewani dan nabati membantu menjaga massa otot dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan