BPBD OKU Timur Bersihkan Material Banjir di Desa Karang Jadi

BPBD OKU Timur kerahkan alat berat untuk membersihkan material sisa banjir, Senin (24/02). -Foto : Ardie-
Selain membersihkan jalan, BPBD OKU Timur juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat guna memastikan tidak ada kerusakan infrastruktur akibat banjir.
Beberapa titik jalan yang sebelumnya terendam diperiksa guna menghindari kemungkinan longsor atau amblasnya jalan akibat terkikis air.
BACA JUGA:3 Polsek Gelar Razia di Tempat Hiburan Malam dan Warung Miras : Puluhan Botol Disita !
BACA JUGA:Kelulusan 4 Calon PPPK dari Formasi Teknis di OKU Dibatalkan : Ada Apa ?
Meskipun kondisi telah kembali normal, BPBD mengimbau warga agar tetap waspada menghadapi potensi banjir susulan. Berdasarkan data prakiraan cuaca dari BMKG, curah hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa minggu ke depan. Oleh karena itu, BPBD bersama pemerintah daerah terus meningkatkan upaya mitigasi bencana.
Sebagai langkah pencegahan, Pemerintah Kabupaten OKU Timur memperpanjang status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor hingga Maret 2025. Dalam status siaga ini, Satuan Tugas Banjir dan Longsor (Satgas Bansor) yang terdiri dari personel BPBD, TNI, Polri, dan relawan, disiagakan di berbagai kecamatan yang dianggap rawan bencana.
"Sekitar 100 personel kami siapkan sebagai upaya mitigasi bencana. Mereka akan disiagakan di titik-titik rawan guna merespons dengan cepat jika terjadi bencana alam," lanjut Budi Widiyanto.
Selain itu, BPBD bersama dinas terkait juga mengedukasi masyarakat agar lebih siap dalam menghadapi ancaman banjir. Sosialisasi mengenai langkah-langkah evakuasi dan penyediaan tempat pengungsian darurat menjadi prioritas dalam menghadapi musim hujan ini.
BACA JUGA:Kantor Masih Direnovasi, Wabup OKU Ngantor di Bappenda
BACA JUGA:Galakkan Pengembangan Desa Wisata
Banjir yang melanda Desa Karang Jadi tidak hanya menutup akses jalan, tetapi juga merendam beberapa rumah warga.
Sebagian warga terpaksa mengungsi sementara ke rumah kerabat mereka yang berada di tempat lebih tinggi.
Salah satu warga, Siti Rohani (45), mengungkapkan bahwa ini bukan kali pertama desanya terdampak banjir.
Namun, ia merasa lega karena pihak BPBD cepat bertindak dalam menangani dampak banjir kali ini.
"Biasanya, butuh waktu lama sampai jalan benar-benar bersih setelah banjir. Tapi kali ini, tim BPBD bergerak cepat. Kami sangat terbantu dengan respons mereka," ungkapnya.