Politik Uang dan Hoaks Musuh Utama

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja saat memberi materi Intermediate Training (LK-II) HMI di Yogyakarta-Foto: Antara-
KORANPALPOS.COM - Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan bahwa politik uang dan hoaks adalah musuh utama demokrasi pemilu.
Pasalnya, politik uang dapat merusak demokrasi dan pemilu di Indonesia. Untuk itu, dia meminta kepada anak muda agar bersama-sama menjaga pemilu di Indonesia dari politik uang.
"Saya yakin teman-teman memiliki mimpi besar agar pemilu di Indonesia tidak ada politik uang. Namanya perubahan, tidak hanya dari atas, melainkan dimulai dari berbagai elemen masyarakat," kata Bagja dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
BACA JUGA:Instruksi Tegas ! Megawati Perintahkan Kepala Daerah PDIP Putar Balik dari Magelang
Selain itu, berita bohong atau hoaks dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat.
"Hal kedua yang menjadi musuh demokrasi hoaks, fitnah dan kawan-kawannya," ujarnya.
Dia juga menyebut hal yang menjadi musuh demokrasi, yakni tidak netralnya netralitas ASN, TNI, Polri. "ASN, TNI, Polri merupakan pihak-pihak yang harus netral," jelas Bagja.
BACA JUGA:Usai Dilantik, Muchendi - Supriyanto Gerak Cepat Konsolidasi OPD Dukung Asta Cita Prabowo
BACA JUGA:DPR : RUU Pemilu Libatkan Partisipasi Publik Secara Luas
Bagja berharap anak muda untuk terus menjaga demokrasi di Indonesia. Sebab, dalam demokrasi adanya hak dan kewajiban yang diikuti penegakan hukum melalui proses pengadilan yang terbuka.
"Tidak ada kekuasaan yang tidak diawasi dalam demokrasi," pungkasnya. (ant)