LAPSUS : Dinasti Politik atau Mewakili Milenia ?

--

LANGKAH bakal calon  Presiden (Bacapres), Prabowo Subianto yang menggandeng Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (Anak Presiden Jokowi) untuk mendampinginya menjadi Bacawapres dalam Pilpres 2024 mendatang,  mendapatkan sorotan dan respon dari berbagai pihak sehingga menjadi polemik.

Itu karena Gibran merupakan anak Presiden Jokowi yang dinilai menjadi penerus dinasti kekuasaan.

Namun disisi lain, ada juga yang menilai jika majunya Gibran menjadi Bacawapres merupakan pembuktian kiprah anak muda dan mewakili milenia secara nasional.

BACA JUGA:LAPSUS : Bisakah Menjamin Tepat Sasaran ?

Terkait soal ini, apa tanggapan warga terutama para pemuda generasi Z atau milenia.

Sugeng, salah seorang warga Kabupaten Banyuasin menilai Gibran yang telah resmi menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo dinilai cukup tepat untuk mewakili warga kalangan milenial bahkan generasi Z.

"Cocok, biasa ide-ide generasi muda ini cukup jenius dan modren. Maka itu Gibran sangat pas berpasangan dengan Prabowo Subianto," ujarnya, Selasa (24/10). 

BACA JUGA:LAPSUS : Berharap Demokrasi Berkualitas

Sedangkan Cantika,  warga Ilir Timur II Kota  Palembang mengatakan, dinasti kekuasaan Presiden Jokowi yang terlihat sudah  dibangun sejak  pemilu lalu  (2019,red).

"Artinya Gibran sudah dibentuk sejak periode lalu, dengan tahap awal yakni Bupati. Kemudian menantunya juga Bobi Walikota Medan (Bobi Nasution,red) dan disinilah pondasi awalnya (kekuasaan dinasti, red), " paparnya 

Sebelumnya, tambah dia Gibran pernah menegaskan bahwa bersumpah atas nama sang pencipta jika enggan masuk dunia politik. "Lah, sekarang kenyataannya malah keenakan?. Dari sisi etika politik nemang tidak dapat dipercaya," ucapnya.

BACA JUGA:LAPSUS : Waspada! Beras Plastik

Siha, warga Kota  Palembang lainnya, mengatakan, sebaiknya Gibran maju saat ini tanpa membawa nama partai yang telah membesarkan nama ayahnya Presiden Jokowi.

"Gak masalah, selagi dia benar- benar bekerja. Nanti juga akan habis masanya, lihat saja Pak Suharto dahulu lengser juga karena rakyatnya sendiri. Semua tidak akan ada yang abadi. Tapi ingatlah Allah sangat mengutuk orang yang serakah," tegasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan