Kejati Sumsel Ungkap Peran Kabag Humas DPRD Sumsel Dalam Kasus Dugaan Korupsi-Gratifikasi

Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel, Yulianto, dalam konferensi pers di Palembang, Selasa (18/02/2025).-Foto : Istimewa-
KORANPALPOS.COM - Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Sumsel) mengungkap peran Kepala Bagian (Kabag) Humas DPRD Sumsel, AMR, dalam kasus dugaan korupsi dan gratifikasi terkait bantuan khusus Gubernur Sumsel yang bersumber dari APBD Tahun 2023.
Kasus ini berkaitan dengan pembangunan kantor lurah, jalan RT, dan drainase di Kelurahan Keramat Raya, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.
"AMR berperan menerima aliran dana ke rekeningnya dengan total fee 20 persen dari gratifikasi sebesar Rp826 juta," ungkap Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel, Yulianto, dalam konferensi pers di Palembang, Selasa.
Ia menambahkan bahwa aliran dana tersebut diterima AMR dari tersangka lainnya, yakni WAF, seorang kontraktor swasta yang terlibat dalam proyek tersebut.
BACA JUGA:Gerindra Maklumi Aksi ‘Indonesia Gelap’ : Ini Alasannya !
BACA JUGA:Ini Atensi Khusus untuk Kepala Daerah Dalam Retret
Sebelumnya, Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Sumsel, Umaryadi, menjelaskan bahwa dalam kasus ini, pihaknya telah menetapkan tiga tersangka.
Mereka adalah Kabag Humas DPRD Sumsel, AMR, pihak swasta WAF, serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banyuasin, APR.
Ketiga tersangka diduga melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) berupa suap dengan komitmen fee yang disepakati oleh pihak ASN dan swasta.
Selain itu, mereka juga melakukan pengkondisian pemenang lelang proyek pembangunan, yang pada akhirnya menyebabkan proyek tersebut tidak selesai dan tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
BACA JUGA:PAN Siap Dukung Prabowo Keempat Kalinya di Pilpres 2029
BACA JUGA:Siap Dilantik dan Ikut Retreat : Muchendi Jalani Cek Kesehatan
Saat hendak dilakukan penahanan bersama dua tersangka lainnya pada Senin (17/2), tersangka WAF diketahui sedang berada di Jakarta.
Tim penyidik Kejati Sumsel kemudian bergerak cepat melakukan pengejaran terhadap AMR dan berhasil menangkapnya di kawasan Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan.