Sampah di Kota Palembang Berkurang 280 Ton per Hari : Ini Upaya Pemkot Palembang Atasi Masalah Sampah

Tumpukan sampah di TPA Sukawinatan Palembang-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Masalah Sampah Tak Kunjung Tuntas di Palembang : Meningkatkan Risiko Banjir !

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Akhmad Mustain, menjelaskan bahwa TPST Sukawinatan nantinya akan mampu mengelola sekitar 150 ton sampah per hari yang berasal dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sukarami dan Alang-Alang Lebar.

"TPST ini akan menjadi pendukung dalam upaya penuntasan sampah di skala kota Palembang. Sisanya, sekitar 1.050 ton sampah per hari, akan dikelola melalui Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau insinerator," ujar Mustain.

Ia menambahkan bahwa TPST akan mengolah sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) atau jumputan padat yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti batu bara dalam proses pembakaran di industri.

BACA JUGA:Sampah di Pinggir Jalan Protokol Makin Marak

BACA JUGA:Satu-satunya di Dunia : Banyuasin Miliki Pengolahan Sampah 1 Detik Jadi Pupuk !

Menurut data dari DLHK Kota Palembang, mayoritas sampah yang dihasilkan masyarakat masih bercampur antara sampah organik dan anorganik. 

Hal ini menyebabkan proses pengolahan menjadi lebih sulit dan membutuhkan biaya yang lebih besar.

Keberhasilan program pengelolaan sampah tidak hanya bergantung pada fasilitas dan teknologi yang digunakan, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat. 

Pemkot Palembang mendorong warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan mulai melakukan pemilahan sampah dari rumah serta memanfaatkan program-program daur ulang yang tersedia.

Pemkot Palembang terus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pengelolaan sampah yang baik, termasuk melalui penyuluhan di tingkat kelurahan dan kecamatan. 

Harapannya, dengan adanya fasilitas TPST dan meningkatnya kesadaran masyarakat, permasalahan sampah di Palembang dapat teratasi secara bertahap.

Dengan langkah-langkah yang telah diambil, diharapkan Palembang dapat mengelola sampah dengan lebih baik, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, serta menciptakan kota yang lebih sehat dan nyaman untuk ditinggali.

Adapun program itu ialah larangan penggunaan plastik bagi toko, pasar, hingga UMKM, kemudian program sampah tukar tumbler dan kopi (Satuko), lalu adapula program rantang yakni membagikan makanan gratis untuk warga melalui sarapan sisa dari hotel di Palembang.

Di sisi lain, Dinas Lingkungan Hidup mengeluhkan masih minimnya armada pengangkut sampah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan