Hipertensi Tidak Terkontrol Bisa Picu Munculnya Aneurisma

Ilustrasi pemeriksaan hipertensi.-Foto : ANTARA -

• Kehilangan kesadaran secara tiba-tiba

Deteksi dini aneurisma sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Salah satu metode yang disarankan dr. Jeffry adalah pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) khusus untuk pembuluh darah otak.

“Pemeriksaan MRI pembuluh darah otak bisa membantu mendeteksi aneurisma sebelum pecah. Ini sangat direkomendasikan untuk individu dengan riwayat keluarga aneurisma atau memiliki faktor risiko seperti hipertensi tidak terkontrol,” kata dr. Jeffry.

Selain MRI, metode lain seperti CT Scan Angiografi juga bisa digunakan untuk mendiagnosis kondisi ini secara akurat.

Mengelola faktor risiko adalah kunci utama dalam mencegah aneurisma. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang disarankan:

1. Kendalikan Tekanan Darah: Rutin memeriksa tekanan darah dan mengikuti anjuran medis untuk mengendalikannya.

2. Gaya Hidup Sehat: Mengadopsi pola makan sehat rendah garam dan lemak jenuh, serta rutin berolahraga.

3. Hindari Merokok dan Alkohol: Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol dapat menurunkan risiko aneurisma.

4. Kelola Stres: Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga penting untuk memiliki strategi manajemen stres yang efektif.

5. Rutin Pemeriksaan Kesehatan: Pemeriksaan kesehatan berkala membantu mendeteksi kondisi medis yang bisa meningkatkan risiko aneurisma.

Jika aneurisma terdeteksi, penanganan medis dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi aneurisma. Opsi pengobatan meliputi:

• Observasi: Untuk aneurisma kecil tanpa gejala, dokter mungkin merekomendasikan pemantauan rutin.

• Operasi Kliping: Prosedur pembedahan untuk menutup aneurisma dan mencegah pecah.

• Endovaskular Coiling: Teknik non-bedah dengan memasukkan kawat platinum kecil untuk memblokir aliran darah ke aneurisma.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan