Bupati OKU Minta Masyarakat Jaga Kebersihan Cegah Banjir
Pj Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah-Eco Marleno-
BATURAJA - Penjabat Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), H Teddy Meilwansyah meminta kepada masyarakat di daerahnya untuk selalu menjaga kebersihan, terutama tidak membuang sampah di sungai guna mencegah bencana banjir.
"Apalagi saat ini sudah musim hujan di mana terdapat beberapa daerah di Kabupaten OKU yang rawan banjir," kata Teddy Meilwansyah, Jumat 5 Januari 2024.
Seperti di Kelurahan Sekarjaya, Kecamatan Baturaja Timur menjadi langganan banjir setiap tahun akibat pola hidup masyarakat membuang sampah di sungai yang menyebabkan saluran air tersumbat.
Sebagai upaya penanggulangan, kata dia, Pemkab OKU melakukan normalisasi sungai dan pembangunan talud di Kelurahan Sekarjaya agar banjir tidak terulang kembali.
BACA JUGA:Tingkatkan Imtak, Rutan Prabumulih Gelar ‘NGOPI BERTAMU’
BACA JUGA:Aturan Pertamina Bagai Buah Simalakama, Ini Penyebabnya
“Meskipun sudah dilakukan normalisasi, masyarakat tetap harus menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah ke sungai," tegasnya.
Dia menjelaskan, proyek normalisasi sungai di Kelurahan Sekarjaya tersebut pada tahap awal dibangun sepanjang 300 meter pada tahun 2023.
"Dari total panjang proyek normalisasi yang akan dilaksanakan yaitu sepanjang 1.700 meter, baru terealisasi 300 meter. Sedangkan sisanya dilanjutkan tahun ini," ujarnya.
Teddy berharap dengan adanya pembangunan tersebut dapat mengatasi masalah banjir di Kelurahan Sekarjaya yang selama ini menjadi masalah bagi masyarakat setempat.
BACA JUGA:Logistik Pemilu 2024 Tiba di Kabupaten OKU
BACA JUGA:Tragedi Awal 2024 : KA Turangga Vs KL Bandung Raya, Renggut 4 Nyawa Petugas Kereta !
Sementara, berdasarkan data dari BPBD OKU bahwa wilayah Kelurahan Sekarjaya merupakan daerah terparah yang terdampak banjir akibat intensitas curah hujan tinggi ditambah tersumbatnya saluran air yang terjadi pada pertengahan tahun lalu.
Banjir setinggi mencapai 3 meter itu merendam ratusan rumah penduduk dan merusak lebih dari seratus los milik pedagang di Pasar RS Sriwijaya hingga aktifitas jual beli masyarakat sempat nyaris lumpuh total. (len)