Musi Rawas Gempar ! Pria Ini Tega Habisi Ayah dan Ibunya, Kok Tega ?

Polisi mengevakuasi jasad korban yang dihabisi oleh anaknya sendiri-Foto : Maryati-

BACA JUGA: Dugaan Depresi: Tragedi Tewas Terserempet Kereta Api di Lubuk Batang OKU

Mendengar itu, saksi Epi tentu saja ketakutan lalu pergi meninggalkan pelaku dan mengatakan kepada korban Sainona jika dia tidak sanggup membujuk pelaku.

Lalu korban Sainona meminta saksi Epi memanggil Hatop (warga lainnya)  untuk membujuk pelaku.

Sementara itu korban Abastiar yang semula ada di kebun karet pulang dan tiba di rumah. 

Saat itu saksi Epi sudah memperingati korban Abastiar untuk tidak naik dulu ke rumahnya. Tetapi peringatan saksi tidak didengar korban dan korban malah langsung naik dan masuk ke rumahnya.

Saat korban Abastiar naik tangga rumah sempat mengatakan "Dem Sep, dem Sep (sudah sep, sudah sep).

Tidak berapa lama saksi Epi dan korban Sainona mendengar suara pukulan dari dalam rumah. 

Saksi Epi yang tertegun melihat suara gaduh dari atas, tidak menyadari jika korban Sainona sudah naik ke rumahnya.  

Hanya berselang hitungan menit, saksi melihat darah menetes dari rumah atas. Melihat itu saksi langsung memanggil warga lain tanpa melihat dan mengecek terlebih dahulu korban di dalam rumah. 

Sedangkan saksi Indra yang juga kepala dusun kebur 1, mengatakan bahwa saat tiba di lokasi kejadian, dia melihat pelaku keluar dari rumah sambil memegang dua parang.

Saksi Indra meminta pelaku untuk membuang 2  parang yang dipegang pelaku. 

Ternyata intruksi Indra diikuti pelaku. 

Lalu saksi Indra menemani pelaku duduk di kursi teras rumah untuk menenangkan amarah pelaku bersama saksi Nizar (warga lainnya).

Saat itu juga saksi melihat kedua korban sudah terkapar di ruang tengah rumah korban dalam kondisi luka parah dan meninggal dunia. 

Kemudian Kades Kebur Umar Hasan, mengajak pelaku untuk turun dari rumah korban dan diajak ke teras dan duduk di teras rumah kades.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan