Ini Tanda Fisik yang Bisa Dilihat dari Kebiasaan Merokok
Praktisi kesehatan dr. Arifandi Sanjaya dalam acara diskusi laporan Tobacco Harm Reduction di Jakarta, Senin (3/2/2025).-Foto : ANTARA -
KORANPALPOS.COM - Praktisi kesehatan dr. Arifandi Sanjaya mengatakan ada tanda-tanda fisik yang bisa terlihat pada seseorang yang memiliki kebiasaan merokok terutama rokok konvensional yang dibakar.
“Karena dari tar dan karbon monoksidanya ini, di gigi dan mulutnya itu cukup memberikan problem. Seperti mungkin ada bagian yang lebih sering terkena kanker, mungkin juga lebih sering sariawan kadang-kadang,” kata Arifandi dalam acara diskusi laporan Tobacco Harm Reduction di Jakarta, Senin.
Dokter yang juga kreator konten kesehatan di media sosial dengan akun @badassdoctor ini mengatakan rokok konvensional yang dibakar akan memberikan efek kehitaman pada karang gigi, mulut, dan gusi.
Ini karena ada proses pemanasan yang langsung menempel pada organ sekitar mulut sehingga suhu panas mengubah warna asli bibir atau gigi.
BACA JUGA:Pemberian Nama Unik Dapat Mempengaruhi Penerimaan Anak di Lingkungan Sosial
BACA JUGA:Peran Positif Orang Tua dalam Mendukung Pendidikan Anak di Tengah Kemajuan Teknologi
Ia mengatakan, jika dilihat pada penyakit dalam, maka paru-paru yang akan mendapatkan efek paling instan ketika seseorang menggunakan rokok konvensional.
Maka itu ada alternatif rokok yang tidak dibakar dengan tujuan menghilangkan proses pembakaran agar tidak menghasilkan tar dan karbon monoksida, yang disebut Tobacco Harm Reduction (THR), salah satunya vape.
“Perbedaan yang paling mendasarnya adalah suhu yang digunakan untuk melakukan proses tersebut. Saat kita mau membakar sesuatu dengan mendidihkan sesuatu, panasnya pasti lebih tinggi yang pembakaran. Nah, pembakaran ini saat panasnya lebih tinggi, residunya jauh lebih banyak. Makanya kenapa kita bilang kalau vape ini adalah salah satu produk dari THR,” kata Arifandi.
Ia menjelaskan dalam produk turunan THR, ada proses pemanasan yang lebih rendah, sehingga kandungan zat berbahayanya terhitung lebih ringan dengan pengurangan sebesar 98 persen dibandingkan rokok konvensional.
BACA JUGA:Kisah Bane: Alasan Kenapa Sang Hero Fighter Berwajah Gurita!
BACA JUGA:Kue Imlek: Menyambut Tahun Baru Cina dengan Kehangatan dan Harapan
Hasil uap yang dikeluarkan oleh produk THR juga masih bisa ditolerir oleh paru-paru karena bentuknya masih berupa air sehingga mekanisme tubuh masih bisa mengeluarkan zat tersebut dari sistem kekebalan tubuh.
Namun meski ada alternatif yang terbilang aman, kandungan nikotin dalam uap produk THR tetap berbahaya termasuk pada perokok pasif yang ikut menghirup asap tersebut.