Palembang Kota Termacet ke-8 di Asia Tenggara : Kasatlantas Polrestabes Palembang Bantah Hasil Survei !

Ilustrasi suasana kemacetan di Kota Palembang-Foto : Dokumen Palpos-

Hanoi dan Ho Chi Minh (Vietnam): Kota-kota ini memiliki populasi yang padat serta penggunaan sepeda motor yang sangat tinggi, menyebabkan lalu lintas menjadi sangat macet terutama di jam-jam sibuk.

Palembang (Indonesia): Sebagai salah satu kota terbesar di Sumatera, Palembang mengalami kemacetan akibat pertumbuhan jumlah kendaraan dan proyek pembangunan infrastruktur yang masih berlangsung.

Surabaya (Indonesia): Kota ini merupakan pusat ekonomi di Jawa Timur dengan aktivitas logistik yang tinggi, sehingga kerap mengalami kemacetan.

George Town (Malaysia): Kota ini memiliki kepadatan lalu lintas tinggi karena terbatasnya ruang jalan akibat kondisi geografis serta banyaknya kendaraan pribadi yang digunakan oleh penduduk.

Sejumlah langkah telah diambil oleh pemerintah di berbagai negara untuk mengatasi kemacetan, antara lain:

Pengembangan transportasi umum seperti MRT, LRT, dan BRT untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.

Peningkatan infrastruktur jalan dengan pembangunan flyover, underpass, dan jalan tol dalam kota.

Kebijakan ganjil-genap dan sistem jalan berbayar untuk mengurangi volume kendaraan di jalanan utama.

Penggunaan teknologi lalu lintas pintar, seperti lampu lalu lintas adaptif yang menyesuaikan durasi berdasarkan kepadatan kendaraan.

Kampanye kesadaran masyarakat untuk lebih menggunakan transportasi umum atau berbagi kendaraan (carpooling).

Dihubungi terpisah, Kasatlantas Polrestabes Palembang AKBP Yenny Diarti membantah hasil survei dari Tomtom Traffic Index tahun 2024 yang menyebutkan bahwa Palembang merupakan kota termacet nomor 8 di Asia Tenggara.

Menurutnya, kondisi lalu lintas di Palembang saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, terutama setelah adanya berbagai pembangunan infrastruktur dan penerapan rekayasa lalu lintas.

Survei yang beredar luas di media sosial dan dikutip oleh beberapa media menyebutkan bahwa Palembang mengalami kemacetan dengan rata-rata durasi perjalanan mencapai 27 menit 55 detik.

Bahkan, dalam survei tersebut, kemacetan di Palembang disebut lebih parah dibandingkan Jakarta yang selama ini dikenal dengan kepadatan lalu lintasnya.

Namun, AKBP Yenny Diarti menilai bahwa survei ini tidak sepenuhnya akurat dan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan