12 Daerah Tetapkan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi
BPBD Musi Banyuasin mencatat sebanyak 296 rumah terendam banjir karena hujan deras yang turun sejak Jumat (17/1), yang membuat air Sungai Sake di Kecamatan Sungai Keruh meluap.-Foto : Romi Rivano-
• Kabupaten Pematang Abab Lematang Ilir (PALI)
• Provinsi Sumatera Selatan (secara keseluruhan)
“Untuk tingkat Provinsi Sumsel, status siaga darurat masih menunggu tanda tangan dari Penjabat (Pj) Gubernur. Sementara itu, untuk Kabupaten Empat Lawang dan Kota Palembang, kami juga telah mengusulkan agar statusnya dinaikkan,” jelas Sudirman.
Meskipun belum semua daerah menetapkan status siaga darurat, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama pemerintah daerah lainnya telah mengambil berbagai langkah kesiapsiagaan.
Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain:
• Apel Siaga Bencana: Apel kesiapsiagaan telah dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah dan pihak terkait dalam menghadapi potensi bencana.
• Koordinasi dengan BMKG: BPBD Sumsel terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau perkembangan cuaca dan potensi bencana yang dapat terjadi dalam waktu dekat.
• Peningkatan Kesiapan Personel dan Peralatan: Tim tanggap darurat telah disiagakan, termasuk penyediaan alat berat, perahu evakuasi, serta logistik bagi warga yang terdampak.
Dengan meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem, BPBD Sumsel mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera melaporkan apabila ada tanda-tanda potensi bencana. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami,” kata Sudirman.
BPBD Sumsel juga meminta partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, dan relawan untuk bersama-sama menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja.
Penetapan status siaga darurat di 12 daerah di Sumsel menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi. Dengan kesiapan personel, peralatan, dan koordinasi yang matang, diharapkan dampak bencana dapat diminimalisir, serta keselamatan masyarakat dapat lebih terjamin.