Curah Hujan di Sumsel Masih Tinggi pada Februari 2025 : Warga Diminta Waspada !

Reporter: Maryati |

Editor: Dahlia |

Kamis , 30 Jan 2025 - 22:56

Ilustrasi cuaca hujan di Sumatera Selatan.-Foto : ANTARA -

KORANPALPOS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap curah hujan yang diperkirakan masih tinggi sepanjang Februari 2025.

Menurut Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, puncak musim hujan diprediksi terjadi pada bulan ini, yang dapat memicu potensi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.

Sudirman mengatakan, curah hujan yang tinggi diperkirakan akan melanda wilayah barat Sumsel, yang dikenal memiliki geografis yang rawan terkena dampak bencana alam.

Wilayah tersebut mencakup Kabupaten Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Lahat, Empat Lawang, dan beberapa daerah lainnya.

Namun, ia juga menegaskan pentingnya kewaspadaan di seluruh daerah Sumsel, karena curah hujan yang signifikan bisa terjadi di hampir semua wilayah.

Sudirman menjelaskan bahwa Februari 2025 diperkirakan masih berada di puncak musim hujan, dengan intensitas hujan yang diprediksi akan berada pada kategori sedang hingga tinggi.

"Februari masih puncak musim hujan, dan curah hujan tinggi akan terjadi di beberapa kabupaten/kota di wilayah barat," ungkap Sudirman.

Curah hujan yang tinggi ini tentu berpotensi meningkatkan risiko bencana, seperti banjir yang dapat merendam pemukiman, serta tanah longsor yang sering terjadi di daerah-daerah perbukitan.

Seiring dengan tingginya curah hujan, pihak BPBD Sumsel juga telah menerima prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memperkirakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca di Sumsel yang perlu diwaspadai oleh seluruh masyarakat, khususnya yang berada di wilayah rawan bencana.

curah hujan di sumsel masih tinggi pada februari 2025 : warga diminta waspada !                            koranpalpos.com – badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) provinsi sumatera selatan (sumsel) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap curah hujan yang diperkirakan masih tinggi sepanjang februari 2025.
menurut kabid penanganan darurat bpbd sumsel, sudirman, puncak musim hujan diprediksi terjadi pada bulan ini, yang dapat memicu potensi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.
sudirman mengatakan, curah hujan yang tinggi diperkirakan akan melanda wilayah barat sumsel, yang dikenal memiliki geografis yang rawan terkena dampak bencana alam.
wilayah tersebut mencakup kabupaten musi rawas, musi rawas utara, lahat, empat lawang, dan beberapa daerah lainnya.
baca juga:pemerintah resmi ganti sistem ppdb jadi spmb : ini harapan masyarakat !
baca juga:siap jaga kedaulatan laut ! tni al dapatkan dua kapal perang berteknologi tinggi
namun, ia juga menegaskan pentingnya kewaspadaan di seluruh daerah sumsel, karena curah hujan yang signifikan bisa terjadi di hampir semua wilayah.
sudirman menjelaskan bahwa februari 2025 diperkirakan masih berada di puncak musim hujan, dengan intensitas hujan yang diprediksi akan berada pada kategori sedang hingga tinggi.
"februari masih puncak musim hujan, dan curah hujan tinggi akan terjadi di beberapa kabupaten/kota di wilayah barat," ungkap sudirman.
curah hujan yang tinggi ini tentu berpotensi meningkatkan risiko bencana, seperti banjir yang dapat merendam pemukiman, serta tanah longsor yang sering terjadi di daerah-daerah perbukitan.
baca juga:pj gubernur sumsel ingatkan asn wajib masuk kerja tepat waktu 
baca juga:kabar duka : emilia contessa, legenda musik sang singa panggung asia tutup usia !
seiring dengan tingginya curah hujan, pihak bpbd sumsel juga telah menerima prediksi dari badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (bmkg) yang memperkirakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
bmkg telah mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca di sumsel yang perlu diwaspadai oleh seluruh masyarakat, khususnya yang berada di wilayah rawan bencana.
bpbd sumsel meminta agar setiap kabupaten/kota di sumsel mempersiapkan segala langkah antisipasi dengan meningkatkan kesiapsiagaan di tingkat daerah masing-masing.
"kesiapsiagaan harus dilakukan tidak hanya di wilayah barat saja, tetapi di seluruh kabupaten/kota yang ada di sumsel," jelas sudirman.
baca juga:10 kota terkotor di indonesia : juaranya kota metropolitan di sumatera !
baca juga:efisiensi anggaran rp256 triliun : sri mulyani minta 16 pos belanja dipangkas !
ia menekankan bahwa semua pihak, baik pemerintah daerah, masyarakat, maupun lembaga terkait, harus bekerja sama untuk mengurangi potensi bencana yang mungkin terjadi akibat tingginya curah hujan.
sudirman juga mengimbau agar semua personel bpbd di tingkat kabupaten/kota selalu dalam keadaan siaga, dengan melibatkan lintas organisasi perangkat daerah (opd) dalam penanggulangan bencana.
“kami mengimbau agar kabupaten/kota mengikuti peringatan dini yang disampaikan bmkg, dan kami berharap seluruh personel dan peralatan yang telah disiapkan selalu siaga,” ujarnya.
ia juga menekankan pentingnya kerjasama yang solid antara bpbd, dinas pekerjaan umum, dinas perhubungan, serta instansi lain yang memiliki peran dalam penanggulangan bencana.
selain itu, sudirman meminta agar pihak-pihak terkait secara aktif melakukan pemantauan terhadap potensi bencana yang dapat muncul akibat hujan deras.
salah satu langkah yang disarankan oleh bpbd adalah penyiapan jalur evakuasi, penyediaan logistik, serta penguatan sistem komunikasi yang memadai untuk mendukung kesiapsiagaan di lapangan.
beberapa daerah di sumsel telah melakukan upaya preventif guna mengurangi dampak buruk dari curah hujan yang tinggi.
pemerintah daerah setempat telah melakukan pembersihan saluran air, aliran sungai, serta pemangkasan ranting pohon yang rawan tumbang.
upaya tersebut dilakukan untuk meminimalisir potensi banjir dan tanah longsor, yang seringkali dipicu oleh aliran air yang tersumbat dan pohon tumbang yang menghalangi jalur air.
di kabupaten musi rawas, misalnya, pemerintah daerah bersama masyarakat secara rutin membersihkan saluran air dan sungai, untuk memastikan tidak ada sampah atau material lain yang menghambat aliran air.
"kami mengutamakan pembersihan sungai dan saluran drainase yang menjadi jalur aliran air hujan, serta melakukan pemangkasan pohon-pohon yang berisiko tumbang di tengah musim hujan," ujar kepala bpbd musi rawas.
selain itu, di lahat dan empat lawang, pemerintah daerah juga memperkuat pengawasan terhadap daerah rawan tanah longsor. tim sar dan relawan telah dilibatkan dalam pemantauan kondisi di daerah-daerah yang memiliki lereng curam.
“kami terus melakukan koordinasi dengan bpbd provinsi dan kabupaten lainnya, serta mengajak masyarakat untuk waspada terhadap cuaca buruk dan potensi bencana,” ujar kepala bpbd lahat.
selain upaya pencegahan, sudirman juga menekankan perlunya perhatian terhadap infrastruktur yang dapat menunjang penanggulangan bencana.
salah satunya adalah perbaikan jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana alam.
"kami berharap pemerintah daerah dapat memperbaiki infrastruktur yang rusak, serta meningkatkan kapasitas sistem drainase untuk mengatasi banjir," katanya.
bpbd sumsel juga berharap adanya peningkatan kapasitas peralatan penanggulangan bencana di tingkat kabupaten/kota.
"kami akan terus mendukung agar seluruh kabupaten/kota di sumsel memiliki peralatan penanggulangan bencana yang memadai, agar dapat segera merespons ketika terjadi bencana," ujar sudirman.
selain itu, koordinasi dengan berbagai pihak, seperti tni, polri, dan relawan, juga menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi bencana.
sudirman mengingatkan bahwa kesiapsiagaan yang matang, baik di tingkat pemerintah maupun masyarakat, adalah kunci utama dalam mengurangi dampak bencana.
dengan curah hujan yang masih tinggi hingga februari 2025, masyarakat sumsel diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang.
bpbd sumsel meminta agar warga segera melapor jika menemukan potensi bencana atau keadaan darurat, agar dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait.
“penting bagi masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor. jika ada tanda-tanda potensi bencana, segera laporkan kepada petugas bpbd atau aparat setempat,” pungkas sudirman. (ant)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 31 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan