Warga Palembang Bisa Tukar Sampah Botol Plastik Dapat Tumbler dan Kopi : Begini Caranya !
Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang, Cheka Virgowansyah-Foto : Dokumen Palpos-
Beberapa kedai kopi lokal ikut serta dalam acara ini dengan menyumbangkan kopi yang disajikan kepada peserta yang telah menukarkan botol plastik bekas.
“Kami senang bisa menjadi bagian dari program ini. Selain membantu menjaga lingkungan, ini juga menjadi ajang promosi bagi kedai kopi lokal di Palembang,” ujar Rina, pemilik salah satu kedai kopi yang turut berpartisipasi.
Pemerintah Kota Palembang tidak hanya berhenti pada program ADA SATUKO, tetapi juga berencana untuk melanjutkan program ini ke berbagai lokasi lain di kota.
Beberapa titik yang direncanakan menjadi lokasi selanjutnya adalah area Car Free Day, taman kota, serta kawasan sekolah dan kampus.
“Kami akan terus mengembangkan program ini agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat. Harapannya, tidak hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga membentuk kebiasaan baru di masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” jelas Cheka Virgowansyah.
Selain itu, Pemerintah Kota Palembang juga berencana untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam pengelolaan sampah plastik yang telah dikumpulkan.
Salah satu rencana yang sedang dikaji adalah kerja sama dengan industri daur ulang plastik agar botol plastik bekas yang dikumpulkan dapat diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kesadaran masyarakat dalam memilah dan mendaur ulang sampah.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Palembang juga gencar melakukan kampanye edukasi melalui berbagai media, termasuk media sosial, sekolah, serta komunitas lingkungan.
Dalam beberapa bulan ke depan, pemerintah berencana untuk menggandeng sekolah-sekolah di Palembang dalam program edukasi lingkungan.
Anak-anak sekolah akan diajarkan tentang pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai serta cara mendaur ulang sampah dengan benar.
“Kami ingin menanamkan kesadaran sejak dini kepada anak-anak bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Dengan demikian, mereka bisa tumbuh dengan kebiasaan yang lebih ramah lingkungan,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang, Rudi Hartono.
Selain kampanye edukasi, Pemerintah Kota Palembang juga akan memperkuat regulasi terkait pengelolaan sampah plastik.
Salah satu kebijakan yang sedang dikaji adalah pemberlakuan aturan pembatasan penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan serta dorongan kepada pelaku usaha untuk lebih banyak menggunakan kemasan ramah lingkungan.
Bagi warga Palembang, program ADA SATUKO adalah kesempatan emas untuk berkontribusi dalam menjaga kebersihan kota.