Dua Bocah Tewas Tenggelam di Rawa Lebak Desa Seri Bandung

Reporter: Isro |

Editor: Dahlia |

Minggu , 26 Jan 2025 - 17:28

Warga beramai-ramai mendatangi tempat kejadian tenggelamnya dua bocah di Desa Seri Bandung Ogan Ilir.--

OGANILIR - Suasana duka mendalam menyelimuti Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, setelah dua bocah berusia tujuh tahun ditemukan tewas tenggelam di rawa lebak pada Minggu siang, 26 Januari 2025.

Kejadian tragis tersebut telah meninggalkan rasa pilu bagi keluarga korban dan masyarakat setempat.

Kedua bocah yang malang itu, M. Faturahman dan Nizam Alekat, adalah anak-anak yang masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar dan merupakan teman akrab yang biasa bermain bersama di sekitar wilayah tersebut.

Menurut informasi yang dihimpun dari warga setempat, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.40 WIB, ketika kedua bocah tersebut sedang bermain dan mandi di rawa lebak yang memang cukup dikenal oleh warga sebagai area perairan umum.

Dalam keadaan asyik bermain dan menikmati waktu luang mereka, diduga kedua bocah itu terseret oleh arus air yang cukup deras.

Tanpa mereka sadari, kedalaman rawa yang cukup dalam dan arus yang kuat menjebak mereka di perairan tersebut.

M. Faturahman dan Nizam Alekat adalah sosok anak-anak yang dikenal ramah dan sering terlihat bermain di sekitar rumah mereka.

Masyarakat sekitar yang mengetahui kebiasaan mereka bermain di rawa lebak pun tidak mengira bahwa hari itu akan menjadi akhir dari perjalanan hidup mereka yang begitu muda.

Rawa lebak tersebut memang menjadi salah satu lokasi yang sering dikunjungi anak-anak untuk bermain air, meski risiko bahaya dari arus dan kedalaman air yang tidak terduga sudah sering kali menjadi peringatan bagi orang tua.

"Anak-anak memang suka bermain di sini. Mungkin mereka tidak tahu betapa berbahayanya arus di rawa lebak ini, apalagi di musim hujan seperti sekarang," ujar salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

dua bocah tewas tenggelam di rawa lebak desa seri bandung                             oganilir - suasana duka mendalam menyelimuti desa seri bandung, kecamatan tanjung batu, ogan ilir, setelah dua bocah berusia tujuh tahun ditemukan tewas tenggelam di rawa lebak pada minggu siang, 26 januari 2025. 
kejadian tragis tersebut telah meninggalkan rasa pilu bagi keluarga korban dan masyarakat setempat.
kedua bocah yang malang itu, m. faturahman dan nizam alekat, adalah anak-anak yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar dan merupakan teman akrab yang biasa bermain bersama di sekitar wilayah tersebut.
menurut informasi yang dihimpun dari warga setempat, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.40 wib, ketika kedua bocah tersebut sedang bermain dan mandi di rawa lebak yang memang cukup dikenal oleh warga sebagai area perairan umum. 
baca juga:perahu bocor : istri selamat, suami hilang tenggelam di sungai ogan !
baca juga:polisi tangkap pasutri pelaku penipuan : modus jual tiket pesawat promo !
dalam keadaan asyik bermain dan menikmati waktu luang mereka, diduga kedua bocah itu terseret oleh arus air yang cukup deras.
tanpa mereka sadari, kedalaman rawa yang cukup dalam dan arus yang kuat menjebak mereka di perairan tersebut.
m. faturahman dan nizam alekat adalah sosok anak-anak yang dikenal ramah dan sering terlihat bermain di sekitar rumah mereka. 
masyarakat sekitar yang mengetahui kebiasaan mereka bermain di rawa lebak pun tidak mengira bahwa hari itu akan menjadi akhir dari perjalanan hidup mereka yang begitu muda. 
baca juga:pria pengangguran di oku rudapaksa pelajar sampai hamil 4 bulan : ini tampang pelaku !
baca juga:aparat kepolisian bantu pencarian kakek yang hanyut di sungai ogan 
rawa lebak tersebut memang menjadi salah satu lokasi yang sering dikunjungi anak-anak untuk bermain air, meski risiko bahaya dari arus dan kedalaman air yang tidak terduga sudah sering kali menjadi peringatan bagi orang tua.
"anak-anak memang suka bermain di sini. mungkin mereka tidak tahu betapa berbahayanya arus di rawa lebak ini, apalagi di musim hujan seperti sekarang," ujar salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
ketika kejadian itu terjadi, beberapa warga yang berada di sekitar lokasi segera berlari menuju tempat kejadian untuk melakukan pertolongan. 
namun, upaya penyelamatan yang dilakukan warga setempat terkendala oleh derasnya arus air dan kedalaman rawa yang cukup membahayakan. 
baca juga:pria pengangguran di oku rudapaksa pelajar sampai hamil 4 bulan : ini tampang pelaku !
baca juga:nekat curi iphone 13 milik teman demi pacar
mereka mencoba menarik kedua korban, namun tubuh kecil mereka terhanyut lebih jauh.
setelah mendapatkan laporan dari warga, badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) ogan ilir segera mengerahkan tim sar untuk melakukan pencarian terhadap kedua bocah tersebut. 
tim sar yang terdiri dari personel bpbd ogan ilir, dibantu oleh warga, langsung bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan penyelaman dan pencarian.
"kami segera bergerak ke lokasi setelah mendapatkan laporan. kondisi di lokasi cukup sulit karena derasnya arus dan kedalamannya. namun, kami bersama warga berusaha semaksimal mungkin untuk mencari kedua bocah itu," ujar rulian topanda, kasi penanganan darurat dan logistik bpbd ogan ilir.
baca juga:3 hari tenggelam : jasad bocah sd ditemukan sejauh 1,5 km !
baca juga:sebuah rumah makan di jalan lingkar prabumulih ludes terbakar 
setelah beberapa jam pencarian yang penuh perjuangan, tim sar akhirnya menemukan kedua bocah tersebut sekitar pukul 14.00 wib, dalam kondisi sudah tidak bernyawa. 
jasad kedua korban ditemukan tidak jauh dari lokasi awal mereka tenggelam.
tim sar dan warga langsung membawanya ke daratan, namun sayang, nyawa kedua bocah tersebut tidak dapat diselamatkan.
kedua bocah yang ditemukan tak bernyawa segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
masyarakat dan keluarga korban sempat berharap ada keajaiban, namun tim medis di puskesmas hanya bisa memastikan bahwa keduanya sudah meninggal dunia.
"upaya medis yang dilakukan di puskesmas tidak membuahkan hasil. kami sangat berharap mereka bisa diselamatkan, namun takdir berkata lain. kami hanya bisa menerima kenyataan yang pahit ini," ujar rulian dengan suara berat.  
berita tentang meninggalnya dua bocah tersebut cepat tersebar di desa seri bandung, dan keluarga serta masyarakat sekitar datang untuk memberikan dukungan kepada orang tua korban.
kedua korban diketahui berasal dari keluarga yang sederhana dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan warga sekitar.
kepergian mereka meninggalkan duka yang mendalam di hati keluarga, teman-teman, dan seluruh warga desa.
peristiwa tragis ini mengingatkan kembali tentang pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya di sekitar perairan.
masyarakat setempat yang sudah biasa hidup di sekitar rawa lebak dan sungai pun diingatkan untuk selalu berhati-hati dan mengawasi anak-anak mereka, terutama ketika beraktivitas di dekat air.
rawa lebak yang sering menjadi tempat bermain bagi anak-anak di sekitar desa tersebut ternyata memiliki potensi bahaya yang tak bisa dianggap remeh, terlebih di musim hujan yang menyebabkan arus menjadi lebih kuat.
untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, pemerintah desa bersama dengan bpbd ogan ilir berencana untuk meningkatkan sosialisasi mengenai bahaya bermain di sekitar perairan.
selain itu, upaya pencegahan seperti pemasangan tanda bahaya atau penjagaan di beberapa titik rawan akan dipertimbangkan.
kejadian ini tidak hanya menjadi duka bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam beraktivitas di perairan.
pemerintah dan pihak terkait juga diharapkan untuk dapat melakukan evaluasi terhadap potensi bahaya di sekitar rawa lebak dan sungai di wilayah tersebut guna menjaga keselamatan warga, terutama anak-anak.
sementara itu, keluarga korban mendapatkan dukungan penuh dari warga setempat yang merasa sangat kehilangan.
warga desa bahu-membahu memberikan dukungan kepada orang tua korban, baik dalam bentuk moril maupun materiil, agar mereka bisa melalui masa-masa sulit ini.
"dukungan dari warga sangat berarti bagi kami. kami berterima kasih atas kepedulian dan perhatian yang diberikan. ini adalah cobaan yang berat, tapi kami tahu kami tidak sendirian," kata salah seorang keluarga korban dengan mata yang berkaca-kaca.
m. faturahman dan nizam alekat mungkin telah pergi, namun kenangan indah bersama mereka akan selalu dikenang oleh orang tua, teman-teman, dan seluruh warga desa seri bandung.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 27 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan