Akademisi: Waspada Konflik Horizontal untuk Dongkrak Elektabilitas

Ketua Umum ADDAI Moch. Syarif Hidayatullah. Foto : ANTARA --

Oleh karena itu, peningkatan literasi informasi penting untuk dilakukan demi membekali masyarakat dengan kemampuan untuk memilah dan menyaring informasi yang mereka terima. Masyarakat harus diajarkan untuk kritis terhadap informasi yang mereka baca, lihat, atau dengar, terutama di media sosial.

Pemahaman penggunaan internet dan media sosial secara bijak dapat meningkatkan kesadaran bersama untuk menjaga kerukunan antar umat beragama.

BACA JUGA:Bawaslu Temukan 935 APK Melanggar, Terbanyak di Pohon dan Tiang Listrik

BACA JUGA:Prabowo Kosongkan Jadwal, Gibran di Sragen Hari Ke-35 Kampanye

Masyarakat juga diharapkan untuk semakin bertanggungjawab dalam memberikan pernyataannya sehingga kerukunan di Indonesia dapat terjaga dengan baik.

“Masyarakat Indonesia secara luas juga perlu mendukung dan memperkuat peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menjaga kerukunan. Selain itu, penegakan hukum secara tegas terhadap pelaku penyebaran informasi hoaks dan ujaran kebencian diharapkan dapat menimbulkan efek jera serta menekan timbulnya kejahatan serupa,” tuturnya.

Saat ini sudah begitu banyak para tokoh yang menyebarkan narasi moderat dan dengan mudah bisa diakses oleh masyarakat luas, baik di media sosial ataupun di berita online. Narasi moderat yang sarat pesan toleransi ini dapat memberikan perspektif yang lebih berimbang dalam menyikapi segala perbedaan yang ada.

Penggunaan internet dan sosial media secara bijak juga dapat membangun imunitas kita terhadap narasi intoleransi dan radikalisme.

BACA JUGA:Ganjar Ajak Masyarakat Indonesia Jaga Kekompakan

BACA JUGA:KPU Menjamin Kesehatan KPPS Pemilu 2024

Selain itu, dia juga menyoroti pentingnya kesadaran bersama untuk menjaga kerukunan antar umat beragama.

Hubungan yang harmonis antar golongan di Indonesia menjadi kekuatan sosial yang dapat mencegah masuknya intoleransi dan paham radikal yang diuntungkan dengan adanya kekacauan di masyarakat.

"Kita harus menyadari bahwa perbedaan itu adalah sesuatu karunia dari Tuhan. Perlu diingat bahwa perbedaan itu harus kita jadikan kekuatan, bukan menjadi beban," tuturnya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan