Banyuasin Naik ke Peringkat 3 Penghasil Pangan Nasional : Desa Kunci Ketahanan Pangan !

Kabupaten Banyuasin selama ini dikenal sebagai salah satu lumbung pangan utama di Indonesia. 

Dengan luas wilayah yang dominan berupa lahan subur, kabupaten ini memiliki potensi besar untuk terus meningkatkan kontribusinya dalam mendukung swasembada pangan nasional.

Muhammad Farid menyebut bahwa desa memegang peran strategis dalam mencapai ketahanan pangan nasional. 

Dengan adanya program seperti Gema Tandan Desa dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, Banyuasin siap menjadi model pengelolaan desa yang berhasil meningkatkan produksi pangan sekaligus memberdayakan masyarakat.

"Dengan kontribusi dari desa-desa yang ada, kami yakin Banyuasin dapat terus berkembang menjadi kabupaten yang tidak hanya menjadi lumbung pangan nasional, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan pertanian yang baik," tutup Farid.

Dengan naiknya Banyuasin ke peringkat ketiga penghasil beras terbesar di Indonesia, tantangan berikutnya adalah mempertahankan dan bahkan meningkatkan capaian ini. 

Muhammad Farid optimis bahwa dengan kerja sama antara pemerintah, perangkat desa, petani, dan masyarakat, Banyuasin dapat terus menjadi pemain utama dalam sektor pangan nasional.

Prestasi ini juga diharapkan dapat mendorong pemerintah pusat untuk memberikan dukungan lebih besar kepada Banyuasin, baik dalam bentuk anggaran maupun program-program pembangunan. 

Dengan begitu, desa-desa di Banyuasin dapat terus berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi sekaligus pelopor ketahanan pangan di Indonesia.

Melalui program-program inovatif seperti Gema Tandan Desa dan optimalisasi lahan kosong, Banyuasin menunjukkan bahwa desa bukan hanya tempat tinggal masyarakat, tetapi juga pusat inovasi, produksi, dan pembangunan. 

Sebagai salah satu penghasil pangan terbesar di Indonesia, Banyuasin siap memimpin langkah menuju swasembada pangan yang dimulai dari desa.