Asal Usul dan Sejarah Suku Sekayu : Warisan Budaya di Tepian Sungai Musi Kabupaten Musi Banyuasin !
Suku Sekayu merupakan salah satu komunitas etnis yang bermukim di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan-Foto : Dokumen Palpos-
Sebagian besar rumah didirikan di atas permukaan air atau di tepi sungai, meskipun ada juga yang membangun rumah lebih jauh dari sungai.
Sistem kekerabatan dalam masyarakat Sekayu bersifat patrilineal, di mana garis keturunan diturunkan melalui pihak laki-laki.
Dalam tradisi mereka, memiliki anak laki-laki dianggap penting karena anak laki-laki diyakini dapat memperkuat kuasa keluarga dan melanjutkan garis keturunan.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Nama Indonesia : Dari Indu-Nesians hingga Identitas Bangsa !
Konsep ini dikenal dengan istilah negakke jurai atau menjaga marga.
Dalam kehidupan rumah tangga, peran perempuan juga sangat penting, terutama dalam memelihara keharmonisan keluarga.
Para istri wajib menjaga keseimbangan dan peraturan dalam rumah tangga sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh komunitas ini.
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Sekayu adalah Bahasa Melayu Sekayu, yang masih memiliki kemiripan dengan Bahasa Palembang.
Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Malayic, yang merupakan bagian dari bahasa-bahasa Austronesia yang tersebar di Asia Tenggara.
Bahasa Melayu Sekayu menjadi salah satu identitas penting yang memperkuat solidaritas di antara anggota komunitas.
Mengenai asal usul Suku Sekayu, terdapat beberapa pandangan.
Salah satu cerita rakyat menyebutkan bahwa leluhur mereka berasal dari suatu tempat di seberang laut dan tiba di wilayah ini bersama dengan Suku Palembang.
Pandangan lain menyatakan bahwa Suku Sekayu merupakan bagian dari sub-suku Musi yang tersebar di berbagai wilayah seperti Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Kota Lubuk Linggau, dan Kota Palembang.