3 Tingkatan Penting dalam Perubahan Gaya Hidup : Ini Penjelasan Ahli Gizi !

Ilustrasi-Foto : ANTARA -

“Selain itu, skrining awal untuk mengetahui kondisi kesehatan dan risiko penyakit kronis juga sangat penting sebelum memulai perubahan gaya hidup secara mandiri,” katanya.

Ketika upaya mandiri tidak membuahkan hasil yang memuaskan, dr. Ida menyarankan untuk melibatkan bantuan ahli, seperti dokter gizi atau pelatih kesehatan (coach).

BACA JUGA:Cegah Wabah HMPV : Dokter Sarankan Pakai Masker dan Vaksin

BACA JUGA:Manfaat Lidah Buaya untuk Masker Wajah: Rahasia Kulit Sehat dan Cerah

“Pada tahap ini, peran dokter adalah membuat perencanaan, misalnya meal plan atau rencana pola makan yang terstruktur. Dietitian atau ahli gizi kemudian menerjemahkan rencana tersebut ke dalam praktik sehari-hari,” jelas dr. Ida.

Bantuan dari ahli memungkinkan pendekatan yang lebih terarah dan berbasis kebutuhan spesifik individu.

Langkah ini mencakup penyesuaian pola makan, jenis olahraga, dan strategi untuk mengatasi hambatan dalam menerapkan gaya hidup sehat.

Dr. Ida juga menyebutkan bahwa keterlibatan ahli dapat membantu individu memahami kebutuhan tubuhnya dengan lebih baik dan menghindari kesalahan dalam menjalankan program perubahan gaya hidup.

Jika perubahan gaya hidup melalui upaya mandiri dan bantuan ahli belum juga memberikan hasil yang signifikan, langkah selanjutnya adalah menggunakan pendekatan medikamentosa (obat-obatan) atau tindakan invasif.

“Pada tahap ini, kita akan melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap, pemeriksaan fisik, dan pemberian tambahan seperti suplementasi atau obat-obatan, jika diperlukan,” jelas dr. Ida.

Penggunaan obat-obatan harus dilakukan dengan resep dokter dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan individu secara keseluruhan.

Pemeriksaan laboratorium yang mendetail membantu menentukan dosis yang tepat serta meminimalkan risiko efek samping.

Jika pendekatan medikamentosa masih belum memberikan hasil, langkah terakhir yang dapat dilakukan adalah tindakan invasif, seperti operasi.

Langkah ini biasanya direkomendasikan untuk pasien dengan obesitas berat atau masalah kesehatan yang signifikan.

“Salah satu contoh tindakan invasif adalah operasi untuk menghilangkan lemak, yang bertujuan membantu pasien mencapai berat badan ideal dan mencegah komplikasi kesehatan yang lebih serius,” kata dr. Ida.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan